BEKASI, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan mencari keberadaan satu nelayan yang menghilang setelah kapal ikan mengalami kecelakaan karena badai di Perairan sekitar Pulau Bokor, Kepulauan Seribu.
"Personel rescue Basarnas Jakarta bersama unsur SAR gabungan melakukan upaya pencarian terhadap seorang nelayan yang terjatuh dari kapal ikan Putera Kali Beling di Perairan Sekitar Pulau Bokor," ujar Kepala Basarnas Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) Desiana Kartika dalam keterangannya, Sabtu (20/1/2024).
Desiana menuturkan, kapal ikan itu mengalami kecelakaan tersebut pada Jumat (9/1/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Ketika kapal tersebut berangkat dari Cituis untuk mencari ranjungan di sekitar Pulau Bokor, tiba-tiba badai datang," tuturnya.
Ombak tinggi lalu menghamtam kapal ikan tersebut sehingga menyebabkan kapal berawak lima orang itu hilang kendali.
"Ombak tinggi menyebabkan kapal ikan hilang kendali dan seluruh awak kapal menyelamatkan diri dengan melompat ke laut," imbuh Desiana.
Empat awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan yang melintas di Kepulauan Seribu.
"Empat awak kapal dievakuasi ke pulau terdekat diantaranya adalah Jahudin (45), Frengki (32), Ifan (35), dan Bili (35)," ujarnya.
Nahasnya, satu nelayan menghilang dan belum ditemukan hingga saat ini.
"Satu orang awak kapal lagi yang saat ini masih dalam pencarian oleh petugas adalah Mul (29)," ucap Desiana.
Desiana memastikan, pihaknya terus berupaya pencarian sampai korban berhasil ditemukan.
"Kami mengerahkan RBB (Rigid Bouyancy Boat) 01 Jakarta untuk menyisir Perairan di sekitar Pulau Bokor hingga radius 2 NM dari lokasi kejadian," ucapnya.
Puluhan personil SAR gabungan dikerahkan dalam upaya pencarian terhadap korban, terdiri dari Basarnas Jakarta, PolAir Polres Kepulauan Seribu, Damkar Kabupaten Kepulauan Seribu, AGD Dinkes Kepulauan Seribu, nelayan, dan masyarakat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/20/20465271/kapal-ikan-dihantam-ombak-di-kepulauan-seribu-satu-nelayan-hilang