JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Rumah Sakit (RS) Brawijaya, Tebet, Jakarta Selatan, membantah adanya insiden tabung gas helium pecah yang berimbas munculnya asap tebal di sekitar ruang radiologi.
“Informasi yang beredar bahwa asap tersebut berasal dari tabung helium yang pecah adalah informasi yang tidak benar,” ujar Corporate Communication & Marketing Director Brawijaya Healthcare Group Dian Sunardi dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (4/2/2024).
Dian mengungkap, keluarnya asap tebal dari ventilasi yang tak jauh dari ruang radiologi disebabkan karena penghentian alat radiologi secara mendadak.
Akibat penghentian tersebut, mengakibatkan keluarnya asap tebal dari alat radiologi dan asapnya mengalir ke luar menuju pipa pembuangan yang ada di unit instalasi gawat darurat (IGD) RS Brawijaya.
“Telah terjadi insiden di ruang radiologi, yang mana disebabkan alat radiologi yang dihentikan secara mendadak. Penghentian alat radiologi otomatis mengeluarkan asap tebal yang keluar melalui pipa pembuangan,” tutur dia.
Lebih lanjut, manajemen RS Brawijaya juga telah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menyatakan semuanya dalam kondisi aman.
Dia memastikan, tak ada percikan api, korban, maupun kerusakan yang diakibatkan insiden tersebut.
“Semua kondisi kami nyatakan aman. Hal ini juga tidak berimbas pada operasional pelayanan rumah sakit. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” tutup dia.
Diberitakan sebelumnya, tabung gas helium di Rumah Sakit (RS) Brawijaya, Tebet, Jakarta Selatan, diduga pecah, Jumat (2/2/2024) malam.
“Kepulan asap sempat keluar dari salah satu ventilasi di dekat ruang radiologi. Asap diduga berasal dari tabung gas helium yang pecah,” ujar Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Suhudi saat dikonfirmasi.
Adapun, peristiwa ini mulanya diketahui oleh pihak sekuriti RS Brawijaya.
Mereka melihat asap pekat keluar dari ventilasi di dekat ruang radiologi dan mengira terjadi kebakaran.
Pihak sekuriti lantas menghubungi pemadam kebakaran (damkar) guna memastikan peristiwa yang terjadi.
“Kami terima berita pukul 21.16 WIB dan anggota langsung cek ke lokasi. Tak lama setelah sampai, asap sudah mulai menghilang,” tutur Suhudi.
Anggota damkar kemudian mencoba menelusuri sumber asap dan diduga dari tabung gas helium yang pecah.
“Sudah dicek ketika anggota sampai, tapi tidak ada api dan asap. Diduga penyebabnya ada tabung gas helium yang pecah dan mengakibatkan kepulan,” imbuh dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/04/10172851/rs-brawijaya-bantah-ada-tabung-gas-helium-yang-pecah