Ikhtiar Komeng Maju DPD RI, Ingin Adakan Hari Komedi dan "Jajah" Negara Lain dengan Seni Budaya Indonesia

Pria yang akrab mengucapkan kata "uhuy" itu maju sebagai caleg DPD RI daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) dari non partai.

Terkait majunya Komeng sebagai caleg DPD RI, terdapat beberapa hal yang ternyata ingin ia lakukan apabila nanti dirinya terpilih.

Komeng mengungkapkan, alasan utamanya maju sebagai caleg DPD RI adalah karena Indonesia tidak mempunyai Hari Komedi.

Padahal, Komeng mengaku sudah mengajukan usulan tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

“Yang saya kesal tuh, kok saya mengajukan Hari Komedi, enggak bisa-bisa, ke DPR sudah. Tapi, kata DPR, itu yang menentukan (adanya hari komedi adalah) eksekutif,” ungkap Komeng saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/2/2024).

“Coba itu lihat, Hari Film ada, Hari Musik ada, (tapi) Hari Komedi enggak ada. Ke DPR sudah datang dua kali,” lanjut dia.

Karena usulan dari para pelawak Indonesia yang duduk di kursi legislatif itu tidak pernah lolos, rasa ingin tahu Komeng tiba-tiba muncul sehingga mencoba maju sebagai caleg DPD RI.

“Ya sudah, ane (saya) coba (nyaleg). Walaupun buat legislatifnya sih enggak terlalu (punya konsep), tapi akhirnya ane (saya bikin) konsep juga. Karena kan untuk masuk ke sana (Senayan) harus punya konsep juga. Awalnya itu sebenarnya,” ucap Komeng.

Jika nantinya ia lolos dan bisa membuat Hari Komedi, Komeng mengusulkan agar hari tersebut jatuh setiap 27 September.

Tanggal tersebut juga bertepatan dengan hari lahirnya Bing Slamet, maestro lawak Indonesia pada masanya.

Sampai saat ini, Komeng bersama komedian lainnya sudah memperingati hari tersebut sebagai Hari Komedi walau belum ditetapkan secara resmi.

Jajah negara lain dengan seni budaya Indonesia

Selain adakan Hari Komedi, Komeng juga ingin "menjajah" negara lain dengan budaya Indonesia jika ia terpilih jadi DPD.

Dia berjanji akan gencar mempromosikan budaya Indonesia di kancah Internasional.

“Bagaimana caranya (agar) kita bisa 'menjajah' negara lewat budaya. Kan selama ini kita (Indonesia) 'dijajah' (budayanya) oleh Korea dengan drama korea, apa pun, sampai ke makanannya,” ujar Komeng.

Komeng melanjutkan, pemikiran tersebut lahir berdasarkan keresahan setelah dia bepergian ke luar negeri.

“Saya kalau main (melawak) ke luar negeri, komunitas-komunitas luar minta potong honor kami. Tapi, komunitas di Indonesia enggak pernah mau potong (honor) orang dari luar (negeri). Kan banyak pemain (pelawak) luar (negeri) pada main di sini. Semuanya enjoy saja ya kan?” tutur Komeng.

Lebih lanjut, Komeng menyebut bahwa seni dan budaya Tanah Air saat ini kurang dimanfaatkan dengan baik.

Padahal, seni dan budaya bisa diangkat dan bisa menghasilkan pemasukan yang besar buat negara.

"Saya pengin Indonesia seperti Korea Selatan, bisa menjajah negara lain dengan seni dan budayanya. Katanya pemasukan dari seni budaya itu hampir double digit buat APBN buat negaranya," kata Komeng dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis (15/2/2024).

"Padahal kita kan lebih luas negaranya dari Korea Selatan dan suku-sukunya, suku Sunda, suku Jawa, banyak di Indonesia. Masa kita enggak bisa kayak Korea Selatan," imbuhnya.

(Tim Redaksi: Baharudin Al Farisi, Nursita Sari)