Salin Artikel

Kena Batunya, Pria di Palmerah Diamuk Massa Usai Ketahuan Curi Motor Ibu Hamil

Pelaku yang diduga beraksi seorang diri ini ditangkap dan menjadi bulan-bulanan warga sekitar usai ketahuan mencuri motor milik ibu hamil bernama Purwanti (37).

Kronologi

Purwanti mengungkapkan, mulanya ia tidak menyadari motornya dicuri oleh pelaku karena sedang tertidur lelap.

Ia dan sang suami baru sadar motornya dicuri sekitar pukul 01.00 WIB usai tetangga membangunkan mereka.

"Motor saya sudah dicuri katanya," ujar Purwanti di kediamannya di Palmerah, Jakarta Barat, Minggu.

Setelah memeriksa teras rumahnya, Purwanti menyadari motornya sudah tidak terparkir di sana lagi.

Namun, para tetangga menyampaikan bahwa warga berhasil memergoki pelaku yang diduga berjumlah satu orang.

Pelaku kemudian meninggalkan motor di pertigaan gang serta melarikan diri ke arah kali. Warga berbondong-bondong mengejar pelaku hingga tertangkap.

"Suami bawa motor saya pulang. Saya memilih masuk ke dalam rumah saja karena kondisi lagi hamil," ujar Purwanti.

"Posisi pelaku katanya kabur ke turap kali. Dia nyebur, tetapi ketangkep sama warga dan dibogem," lanjut dia yang tidak melihat langsung peristiwa penangkapan pelaku.

Purwanti tidak mengetahui pasti kejadian selanjutnya karena ia dan suaminya tidak ikut mengejar sang maling.

Namun, beberapa saat kemudian, jajaran Polsek Palmerah datang untuk menanyakan kronologi.

"Mereka juga ambil motor untuk jadi barang bukti. Katanya sih tiga hari bakal terus di kantor polisi, habis itu dibalikin. Semoga cepat karena kalau kelamaan bingung juga suami kerja naik apa," kata dia.

Lebih lanjut, Purwanti merasa bersyukur karena pelaku pencurian berhasil ketahuan sehingga motornya tak jadi dibawa kabur lebih jauh.

Menurut Purwanti, jika motor berhasil dicuri, ia dan suaminya bakal mengalami kerugian sekitar Rp 5 jutaan.

"Itu transportasi utama suami saya kerja, untungnya hari ini suami lagi libur karena motor dibawa ke Polsek buat jadi barang bukti," kata dia.

Mondar-mandir 3 kali sebelum beraksi

Warga bernama Adi (33) mengatakan, pencuri motor milik Purwanti sempat mondar-mandir sebanyak tiga kali sebelum beraksi.

"Saya lagi mantau CCTV, biasa sebelum tidur. Ngelihat orang ini kok dia mondar-mandir sampai tiga kali. Yang ketiga kalinya langsung beraksi," ka Adi di lokasi kejadian, Minggu.

Sekitar pukul 01.00 WIB, Adi masih terjaga di kontrakannya bersama dua orang lainnya. Letak kontrakan itu menghadap ke jalanan tempat Purwanti memarkirkan motornya. Sebab, gang rumahnya sempit.

Seperti biasa, Adi memantau kamera CCTV untuk memastikan jalanan itu aman. Tiba-tiba, ia melihat seseorang mondar-mandir berjalan kaki.

"Pas mondar-mandir ketiga kalinya, dia ambil motor. Kami bertiga dan satu orang dari kontrakan sebelah ngejar setelah motor dibawa sampai ujung gang, supaya ada bukti dulu motor diambil," tutur Adi.

Saat dikejar dan diteriaki maling oleh warga, pelaku menjatuhkan motor Purwanti dan kabur ke arah kali.

Setibanya di tepi kali, pelaku sempat mengumpat di area turap. Namun, karena terus ditimpuki oleh massa, ia menceburkan diri ke kali.

"Ada yang narik ke atas kali, dia diteriakin dan ditimpukin lagi. Dihajar massa. Enggak bisa ngomong apa-apa selain 'ampun! Ampun!'," ungkap Adi.

Tidak lama, polisi tiba usai menerima laporan dari warga dan melerai aksi "main hakim sendiri" itu.

(Tim Redaksi: Nabilla Ramadhian, Fabian Januarius Kuwado, Icha Rastika, Akhdi Martin Pratama)

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/19/17273901/kena-batunya-pria-di-palmerah-diamuk-massa-usai-ketahuan-curi-motor-ibu

Terkini Lainnya

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke