Seorang saksi bernama Herman (45) mengatakan, dua mobil itu sudah saling kejar dan mengebut sejak memasuki Jalan Masjid Gedong.
"Sekitar siang, dua mobil itu jalan dari arah Condet dan belok kiri masuk ke sini. Pas masuk, sudah kejar-kejaran dan ngebut," tutur dia di lokasi kejadian, Jumat (23/2/2024).
Herman memang tidak berada persis di lokasi saat dua mobil itu baru memasuki Jalan Masjid Gedong. Ia berjarak sekitar 300 meter dari sana.
Namun, berdasarkan penuturan para tetangganya, mobil hitam masuk lebih dulu dengan cara mengebut sebelum dikejar sopir taksi.
Awalnya, dua mobil itu sibuk saling kejar-kejaran dan kebut-kebutan sebelum memperlambat laju di dekat rumah Herman.
"Posisinya waktu itu (saat saling kejar) belum ada mobil lain yang di depan mobil hitam itu. Baru ketemu mobil itu di depan masjid dekat rumah saya. Mereka terpaksa pelan," ungkap Herman.
Meski begitu, sopir taksi tetap memaksa menyalip mobil hitam untuk meminta pertanggungjawaban karena diduga telah menyerempetnya.
Sekitar 30 meter dari masjid terdapat sebuah warteg. Sopir taksi menghentikan kendaraannya dan langsung berlari mengejar mobil hitam itu.
Adapun, mobil hitam tersebut sudah melaju sejauh sekitar 20 meter di depan taksi. Namun, pengemudi terpaksa berhenti karena mobilnya digedor sopir taksi itu.
Mobil hitam berhenti tepat di lahan parkir. Herman sedang berada di sana untuk mengecat sesuatu.
"Sopir taksi berhenti di depan warteg, turun, dan langsung ngejar mobil itu. Kaca di bagian pengemudi dipukul-pukul sama sopir taksinya, ada tiga atau empat kali. Mobilnya berhenti," Herman berujar.
Saat berhenti, seorang pria yang duduk di kursi penumpang turun. Ia menghampiri sopir taksi itu dan keributan pun terjadi.
Herman mendengar keduanya saling berargumentasi tentang peristiwa serempetan, tetapi ia tidak tahu lokasi persisnya di mana.
"Yang duduk di bagian sopir keluar, dia bawa double stick (senjata nunchaku). Kami takut ada pertumpahan darah karena senjata itu, jadi kami warga pada ngelerai," tutur Herman.
Namun, dua pria yang baru turun dari mobil hitam itu cuek. Mereka lanjut mengejar sopir taksi itu.
Pria yang membawa double stick memecahkan mika lampu sebelah kanan depan taksi. Herman dengan nekatnya langsung menghadap pria itu.
"Saya lerai lagi walau saya dibentak dan didorong. Dia bilang, 'jangan ikut campur!'. Saya enggak takut buat ngelerai karena dia (pria dengan double stick) yang bakal habis kalau nyerang saya dan warga sini," kata dia.
Akhirnya, dua pria itu kembali ke mobilnya dan langsung menancap gas. Sementara sopir taksi putar balik entah ke mana.
Ribut di Condet
Mengutip unggahan pada akun Instagram @merekamjakarta, keributan diduga terjadi akibat mobil taksi ditabrak mobil berwarna hitam.
Sopir taksi tidak terima dan mengejar mobil itu sambil terus membunyikan klakson. Namun, mobil hitam itu tak kunjung berhenti.
Dalam video yang diunggah akun Instagram itu, sang sopir berteriak.
"Woy, berhenti woy! Udah gila lo main nabrak-nabrak kabur, woy!" seru dia.
Sopir taksi beberapa kali mencoba menyalip mobil itu. Namun, karena jalanannya sempit, ia tidak bisa.
Ia terus mengejar mobil itu, meski sedang membawa penumpang. Bahkan, sopir meminta penumpang itu menjadi saksi.
"Mbak, ini argonya disetop aja ya, mbak. Mbak jadi saksi ya, mbak. Ini orang yang nabrak, dia yang salah, dia nyerempet mobil saya, mbak. Saya kena ganti rugi bisa ratusan ribu itu, mbak," ujar sopir itu kepada penumpangnya.
Tidak lama kemudian, sopir taksi berhenti di tengah jalan. Ia turun dari mobil dan langsung menghampiri mobil hitam yang berada di depannya.
Sopir taksi itu berlari dan memukul kaca pintu pengemudi. Entah apa yang dikatakan, pengemudi mobil hitam akhirnya keluar.
Mereka terlibat cekcok, tetapi sopir taksi bergegas ke arah kendaraannya karena dikejar oleh pengemudi mobil yang membawa double stick.
"Bapak yang salah, ya!" kata sopir taksi saat berlari ke arah pintu mobil.
Namun, laki-laki yang membawa double stick menghantam mobil taksi dengan senjatanya. Keributan itu dilerai oleh seorang warga.
Tanggapan Bluebird
Menanggapi hal tersebut, manajemen PT Blue Bird Tbk menyesalkan kejadian itu.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya yang ditimbulkan dari insiden, yang melibatkan pengemudi kami," kata mereka dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Jumat.
Mereka menegaskan bahwa kedua belah pihak sudah dipertemukan kembali.
Keduanya memutuskan menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan pada hari yang sama.
"Insiden yang terjadi karena kesalahpahaman. Meski begitu, kami di Bluebird tidak membenarkan tindak kekerasan, intimidasi, atau pelecehan dalam bentuk apapun dan kami akan melakukan tindakan tegas," kata manajemen.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/02/23/15542661/sopir-taksi-bluebird-ribut-dengan-pengemudi-mobil-saling-kejar-dan-kebut