“Yang terdampak, sekitar 33 rumah,” ungkap Ketua RT setempat, Yadi (41), saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (1/4/2024).
Yadi menyampaikan, 33 rumah yang rusak lokasinya berdekatan dengan Gudmurah Jaya/Bekasi. Ke-33 rumah tersebut mengalami kerusakan dari berbagai hal.
“Iya, yang rusak plafon hancur, asbes, genting, ada sebagian jendela-jendela, rumah tergeser, sama retak-retak,” ucap Yadi.
Meski begitu, Yadi memastikan tidak ada satu pun rumah yang ambruk akibat kebakaran dan ledakan yang terjadi pada Sabtu (30/3/2024) lalu.
“Di kampung kita enggak ada yang ambruk. Cuma ya pecahan-pecahan semacam puing. Soalnya kan (amunisi) banyak yang berterbangan. Karena posisi gudang juga benar-benar dekat,” ujar Yadi.
Hal ini diungkapkan Yadi berdasar taksiran jarak terdekat rumah warga dengan Gudmurah Jaya milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD).
Meski begitu, Yadi menyampaikan bahwa letak rumah penduduk dengan Gudmurah Jaya tidak sejajar karena lebih tinggi rumah warga.
“Perbatasannya rumah warga (dengan area Gudmurah Jaya) itu dengan pagar (tembok). (Perbatasannya) bukan (Sungai Cileungsi),” ungkap Yadi.
“Jadi, gudang itu sudah masuk ke area kita (Kampung Parung Pinang), baru dilingkari dengan Sungai Cileungsi. Gudang itu masuknya area dusun saya,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Gudang amunisi yang terbakar itu merupakan milik Kodam Jaya, terletak di Kampung Parung Pinang, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Di dalam Gudmurah Jaya/Bekasi itu menyimpan sekitar 160.000 amunisi dan bahan peledak.
Kebakaran itu diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa. Sehingga, membuat material menjadi labil dan bergesek.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menuturkan, kebakaran gudang amunisi di Ciangsana terjadi pada Sabtu (30/3/2024) pukul 18.30 WIB.
Kebakaran gudang peluru itu mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar. Amunisi terpental ke permukiman warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/01/14382031/dampak-kebakaran-gudang-amunisi-tni-di-ciangsana-33-rumah-warga-kampung