Pantauan Kompas.com pukul 10.30 WIB, pengendara motor yang belum diketahui identitasnya itu tergeletak di tengah jalan raya.
Seluruh badannya ditutupi spanduk berwarna putih supaya tak menjadi tontonan pengendara yang melintas.
Kendati demikian, masih terlihat jelas darah yang keluar dari tubuh korban.
Darah berwarna merah gelap itu mengalir keluar dari sela-sela spanduk lantaran tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan memiliki kontur jalan sedikit menurun.
Salah seorang warga bernama Adang (52) mengatakan, korban diduga memacu kendaraan roda duanya dengan kecepatan tinggi.
Korban yang disinyalir kehilangan kendali kemudian menabrak trotoar yang ada di Jalan Darmawangsa X.
“Jadi korban itu awalnya nabrak trotoar, habis itu dia nabrak pohon dan akhirnya terpental lagi ke jalan raya,” kata Adang kepada wartawan, Minggu.
Adang mengaku, korban langsung meninggal dunia di tempat setelah kecelakaan.
Korban meninggal dunia diduga karena menderita luka parah di bagian kepala.
“Sudah tak bernyawa, kayaknya luka parah di bagian kepala dan tubuh bagian atas,” imbuh dia.
Kini, jasad korban telah dievakuasi oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Wilayah Jakarta Selatan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk dilakukan identifikasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/21/12550961/tabrak-trotoar-di-dekat-stasiun-mrt-blok-a-pengendara-motor-tewas