Salin Artikel

Menjajal Wahana Rumah Hantu Baru di Kota Tua, Konsepnya Gudang Zaman Belanda...

Berkonsep gudang kuno pada Zaman Belanda, wahana ini diusung oleh Hantaaarr Sportainment.

Terdapat akar pepohonan yang tumbuh di bagian dalam bangunan.

Pengunjung pun disuguhi para talent yang menakut-nakuti sebagai hantu di wahana ini.

Kompas.com coba memasuki wahana 'Gudang Angker Batavia', Minggu (21/4/2024). Terlihat banyak pengunjung yang mulai takut lebih dulu sebelum memasuki wahana.

Terdapat juga para pengunjung yang menunjukkan ekspresi takut dan senang karena melewati wahana per wahana yang disajikan.

"Alhamdulillah, akhirnya keluar juga," teriak salah satu pengunjung.

Gita (25) salah satu pengunjung menuturkan pengalaman berharganya memasuki wahana ini.

Ia yang datang jauh-jauh dari Manado, Sulawesi Utara, berlibur ke Kawasan Kota Tua dan penasaran dengan wahana 'Gudang Angker Batavia'.

"Seram banget, tapi saya berhasil keluar," kata Gita saat diwawancarai usai menikmati wahana.

Gita mengatakan, ia kerap kaget saat dikerjai para talent hantu di dalam wahana.

"Rasanya mau pukul, tapi itu bukan hantu beneran," ucap dia.

Gita pun nampak tertawa ke beberapa temannya yang tidak jadi masuk wahana itu.

Perlahan, ia menceritakan pengalamannya di dalam wahana ke teman yang tak masuk.

Syifa (29) juga mengalami takut saat memasuki wahana ini. Mukanya pun memerah usai keluar dari ruangan itu.

"Saya sampai enggak bisa membuka mata karena takut," papar Syifa.

"Di mana dulu nya banyak pengusaha yang memiliki gudang, salah satunya di sini. Itu ceritanya ya," kata Sheila saat ditemui di lokasi.

Dari sekian banyak lokasi, Sheila dan teman-temannya merasa cocok di tempat ini.

Apalagi, akar pepohonan yang terdapat di dalam bangunan memang tumbuh sendiri.

"Ini (akar) memang sudah ada. Awalnya bangunan ini memang seram sekali. Sekarang sudah kami desain tidak banyak ya," jelas Sheila.

"Kami biarkan beberapa bagian yang natural sehingga kesannya masih horor," tambah dia.

Untuk tiket masuk pengunjung yakni pada hari biasa sebesar Rp 30.000. Sedangkan untuk akhir pekan yakni Rp 35.000.

https://megapolitan.kompas.com/read/2024/04/21/20594891/menjajal-wahana-rumah-hantu-baru-di-kota-tua-konsepnya-gudang-zaman

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke