Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Parkir "On Street", Pemprov Kehilangan 70 Persen "Income"

Kompas.com - 28/06/2013, 10:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengklaim kehilangan puluhan persen pendapatan akibat adanya parkir on street. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan mengupayakan parkir terintegrasi (integrated) agar mencegah hal tersebut.

"Jakarta harus pakai itu, termasuk zonasi parkir. Kita bisa bayangkan, dalam studi, kita kehilangan 70 persen income parkir dari on street," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Basuki mengatakan, pentingnya integrated parkir bagi Jakarta ialah untuk menambah pemasukan bagi Pemprov DKI Jakarta sehingga angka 70 persen yang diklaim hilang akibat parkir on street bisa diselamatkan.

"Maka, ini penting. Kita harus cari sistem. Kita cari dari seluruh dunia yang kita temukan sistem ini, yang sudah dipakai dari tahun 55, sudah dipakai di beberapa ratus negara," ujar Basuki.

Sementara itu, dengan pihak ketiga, Pemprov DKI Jakarta tidak ingin menggunakan sistem profit sharing. Yang diinginkan, lanjut Basuki, adalah menggunakan revenue sharing. Pihak ketiga yang dilibatkan pun melalui proses tender.

Ia mengatakan, perusahaan yang baik nantinya akan terlihat. Pemprov DKI Jakarta dapat mengambil 30 persen keuntungan dari pendapatan seluruh parkir di Jakarta yang terintegrasi.

"Makanya, kita bilang 30 persen, kalau ada uang masuk Rp 10.000, Rp 3.000 uang kita yang masuk ke pemda, Rp 7.000 urusan dia, dia mau operasional, mau untung rugi urusan dia. Dan modal investasi semua dikeluarkan dari mereka, jadi DKI enggak ngeluarin modal 1 sen pun," ujar Basuki.

Basuki mengatakan, yang lebih penting ialah disediakannya CCTV oleh pihak ketiga sehingga Pemprov DKI Jakarta juga bisa menghemat anggaran. Selain itu, hal ini dapat menunjukkan bentuk transparasi kepada masyarakat.

"Masyarakat bisa melihat langsung uangnya masuk atau tidak. Jadi, kalau kita bayar parkir, uangnya masuk kas negara atau enggak nih," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

    Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

    Megapolitan
    Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

    Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

    Megapolitan
    Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

    Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

    Megapolitan
    Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

    Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

    Megapolitan
    Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

    Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

    Megapolitan
    Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

    Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

    Megapolitan
    Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

    Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

    Megapolitan
    NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

    NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

    Megapolitan
    Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

    Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

    Megapolitan
    Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

    Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

    Megapolitan
    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

    Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

    Megapolitan
    Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

    Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

    Megapolitan
    Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

    Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

    Megapolitan
    Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

    Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

    Megapolitan
    Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

    Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com