Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Pertanyakan Tarif Transjakarta, Taksi, dan Kapal Pulau Seribu

Kompas.com - 28/06/2013, 13:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jumat (28/6/2013), melakukan rapat terkait usulan kenaikan tarif sejumlah angkutan pasca-kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam rapat itu, fraksi-fraksi di DPRD mempertanyakan kejelasan nasib bus transjakarta, taksi, dan angkutan pelayaran darat dari Jakarta ke Pulau Seribu terkait masalah tarif.

Anggota Fraksi Golkar di Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, mempertanyakan mengapa usulan kenaikan tarif dari transjakarta, taksi, dan angkutan laut tidak masuk dalam pembahasan dalam rapat pimpinan. Ashraf meminta agar Pemprov DKI Jakarta melengkapi alasan-alasan itu sehingga pembahasan tidak menjadi terpisah.

"Kita ingin membahasnya komprehensif, tidak satu-satu, sehingga apa yang jadi keputusan bisa diterima semua pihak. Artinya, rakyat tidak keberatan dan pengusaha tidak dirugikan," kata Ashraf di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana yang memimpin rapat penentuan tarif itu juga meminta agar Dinas Perhubungan DKI Jakarta memberi penjelasan tambahan atas pertanyaan dari Fraksi Golkar tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menjelaskan, kenaikan tarif transjakarta akan ditunda. "Pak Gubernur sudah memberitahukan kepada kami, jadi insya Allah kenaikan akan terjadi pada 2014," ujar Pristono.

Kenaikan tarif transjakarta akan terjadi setelah ada peningkatan layanan dan penambahan stasiun pengisian bahan bakar gas. Adapun untuk angkutan taksi, sesuai dengan Perda Gubernur Nomor 12 Tahun 2003, pembahasannya tidak perlu sampai ke DPRD. Pristono mengatakan, masalah tarif taksi bisa langsung dibahas oleh pengelola taksi dan Gubernur.

"Untuk angkutan penyeberang, jadi memang sudah ada kapal swasta non-ekonomi, tapi untuk perintis. Jadi, kapal penyeberangan itu menggunakan mesin 4 tak, jadi menggunakan pertamax," kata Pristono.

Oleh karena itu, tarif kapal penyeberangan ke Pulau Seribu tidak mengalami kenaikan harga karena tidak menggunakan BBM bersubsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

    Megapolitan
    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Megapolitan
    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Megapolitan
    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Megapolitan
    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Megapolitan
    Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

    Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

    Megapolitan
    Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

    Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

    Megapolitan
    Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

    Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

    Megapolitan
    Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

    Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

    Megapolitan
    Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

    Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

    Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

    Megapolitan
    Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

    Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

    Megapolitan
    Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

    Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

    Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

    Megapolitan
    Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

    Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com