Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Air Manggarai Penuh Sampah, Dinas Kebersihan Keluhkan Dinas PU

Kompas.com - 17/07/2013, 13:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Akibat hujan deras yang mengguyur Jakarta, sampah di pintu air Manggarai menumpuk. Dinas Kebersihan pun berupaya mengangkut sampah itu dengan peralatan seadanya.

Sebelumnya, masalah sampah di pintu air dan sungai merupakan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum. Namun, setelah ada pembagian tugas, tugas tersebut kini ditanggung Dinas Kebersihan.

Menurut Kepala Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI Budhi Karya Irwanto, yang menjadi kendala adalah belum adanya serah terima alat dari Dinas PU ke Dinas Kebersihan sehingga untuk membersihkan sungai dan badan air di Jakarta, Dinas Kebersihan bekerja dengan prasarana dan sarana terbatas.

"Sekarang masih dalam masa transisi penanganan sampah kali dari Dinas Pekerjaan Umum ke Dinas Kebersihan. Belum ada mutasi aset peralatan kerja seperti ekskavator dari Dinas PU kepada kami sehingga kami bekerja dengan peralatan seadanya," kata Budhi di Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Ia berjanji hari ini akan melakukan mobilisasi sumber daya manusia (SDM) dan sarana yang tersedia untuk membersihkan tumpukan sampah di pintu air Manggarai. Hal ini, kata dia, akan dilakukan hingga terbentuk Unit Pengelola Kebersihan (UPK) badan air, taman/jalur hijau. Sebelum terbentuknya UPK tersebut, penanganan kebersihan di sungai dirangkap pengerjaannya oleh oleh UPK Pesisir dan Pantai Dinas Kebersihan DKI.

Sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 215 Tahun 2012 tentang pengintegrasian dan optimalisasi pengelolaan sampah, per 1 April 2013 penanganan sampah sungai, kali, dan badan air telah menjadi tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan DKI.

Budhi mengharapkan masyarakat lebih peduli dengan tidak membuang sampah ke sungai maupun parit kecil. Menurut dia, sebagian besar sampah yang menumpuk di pintu air Manggarai berasal dari sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan.

Akibat kesadaran masyarakat yang rendah itu pulalah, kata dia, puluhan ton sampah langsung menumpuk di pintu air apabila terjadi hujan.

Sementara itu, terkait isu mangkrak-nya pembayaran gaji petugas kebersihan di pintu air Manggarai, Budhi menegaskan kalau pihaknya telah membayar gaji semua pegawai sejak April lalu. Ia juga menegaskan kalau tak pernah terlambat dalam membayarkan gaji petugas.

"Sejak April sampai sekarang, semua tenaga kebersihan kali sudah kita gaji dan tidak ada keterlambatan. Kalau untuk persediaan alat berat, kami membutuhkan waktu untuk proses pengadaannya. Semoga Dinas PU segera mengedropnya kepada kami," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com