Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persoalan Tanah Abang sejak Zaman Ali Sadikin

Kompas.com - 31/07/2013, 08:01 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diminta untuk lebih mengedepankan cara-cara persuasif dalam menertibkan Pedagang Kali Lima (PKL) di kawasan Pasar Tanah Abang. Basuki diminta untuk tidak lagi mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat mengancam.

Dalam video berjudul "Ahok vs Lulung" yang diunggah di Youtube, Selasa (30/7/2013) kemarin, di depan Basuki, perwakilan Rajjam Ahok (Rakyat Jakarta Jahit Mulut Ahok) mengatakan bahwa sejak era Gubernur DKI Jakarta periode 1966-1977 Ali Sadikin, pendekatan yang ditempuh untuk menertibkan Pasar Tanah Abang adalah cara persuasif.

"Persoalan Tanah Abang sudah sejak zaman Ali Sadikin dan Tjokropranolo. Semuanya dilakukan dengan cara persuasif. Memang sampai hari ini belum berhasil," kata Rahmat, salah satu perwakilan pengunjuk rasa.

Namun, menurut mereka, meskipun cara persuasif yang dilakukan dari era Ali Sadikin sampai saat ini belum ada hasil, mereka yakin, dengan cara persuasif pasangan Jokowi dan Basuki dapat merelokasi PKL Tanah Abang dari kebiasaan berjualan di bahu jalan.

"Banyak tokoh yang bisa diajak bicara. Jangan ada lagi statement-statement yang menyakitkan. Sentuh tokoh-tokohnya, permasalahan apa pun selesai," ujar Ibendarto.

Basuki mengatakan bahwa PKL Tanah Abang akan direlokasi pasca-Lebaran nanti. Nantinya, PKL wajib berjualan di dalam Pasar Blok G. Jika setelah Lebaran masih ada PKL yang menolak dipindahkan, Basuki menegaskan akan diambil tindakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com