Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Tanah Tinggi, Kini Penataan Kampung Sentuh 27 Kelurahan

Kompas.com - 01/08/2013, 07:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com —
Program penataan kampung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilaksanakan di 27 kelurahan. Penataan itu dititikberatkan pada penyediaan akses, drainase, dan taman yang memadai serta renovasi rumah warga yang tidak layak huni.

Program itu disampaikan dalam sosialisasi penataan kampung di Kampung Kebon Singkong, RW 001, Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2013).

Sosialisasi itu disampaikan Kepala Bidang Sarana Prasarana Kota Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tonny Sianipar, Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Jakarta Timur Andri Yansyah, serta Kepala Seksi Perencanaan Lingkungan Perumahan Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah DKI Jakarta Kelik Indrianto.

Tonny menyampaikan, penataan kampung yang dilaksanakan saat ini adalah proyek perdana dan akan menjadi contoh pengembangan selanjutnya. Setidaknya ada 27 kelurahan dari 100 lebih kelurahan di Jakarta yang telah dipilih untuk pelaksanaan program itu. Di setiap kelurahan ada satu sampai tiga RW yang ditetapkan sebagai kawasan penataan kampung.

Penataan di Jakarta Timur dilaksanakan di empat RW yang tersebar di empat kelurahan, yakni Kelurahan Cipinang Besar Selatan di RW 002, Kelurahan Klender di RW 001, Kelurahan Jatinegara di RW 005, dan Kelurahan Pisangan Timur di RW 015. Total warga yang akan terlibat dalam penataan kampung itu sebanyak 2.148 keluarga.

Program utama penataan kampung itu, kata Tonny, menyediakan akses jalan, drainase, dan taman. Oleh karena itu, jalan gang di perkampungan yang telah dipilih akan diperlebar menjadi 3 meter. Rinciannya, 1 meter untuk badan jalan serta 1 meter di kanan-kiri jalan untuk saluran drainase dan taman.

Pemerintah juga akan membangun tangki septik komunal. Setiap satu tangki septik dapat digunakan oleh beberapa rumah. "Maka itu, perlu ada kerelaan dari warga memberikan sebagian area rumahnya untuk pelebaran jalan," kata Tonny.

Menurut Kelik, Pemprov DKI juga akan memberikan hibah renovasi rumah Rp 1,5 juta per meter persegi dengan luas bangunan maksimal 36 meter persegi atau nilai bantuan maksimal mencapai Rp 54 juta. Dana itu diambil dari pos bantuan sosial.

"Pemerintah akan menyediakan tenaga konsultan perencanaan renovasi rumah bagi warga dan warga tak perlu membayarnya," kata Kelik.

Bagi warga yang halaman rumahnya masuk dalam pelebaran jalan, ujar Andri Yansyah, tak perlu khawatir luasnya berkurang. Sebab, area tersebut tetap akan dicatat sebagai bagian dari luas rumah dalam sertifikat tanah dan tetap diperhitungkan dalam jual beli rumah. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com