Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL Akan Diberi Ruang Berjualan di Taman Kota

Kompas.com - 10/09/2013, 19:09 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan memberi ruang kepada pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan PKL untuk bisa berjualan di lokasi kawasan hijau. 

Dalam programnya ke depan, Pemprov DKI akan merancang taman sebagai penampungan PKL dengan tidak mengorbankan area pedestrian yang ada.

"Nanti semua taman akan dicoba. Makanya, Pak Gubernur juga ingin ada Jakarta Night Market dan ingin PKL di Taman Monas juga bisa masuk berjualan," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (10/9/2013).

Untuk tahap awal, uji coba akan dilakukan di Taman Suropati. Tentu saja, ada aturan main yang tegas untuk itu. Basuki mewanti-wanti agar PKL berperilaku tertib dan tidak seenaknya. Jika bertingkah, pihaknya tak segan-segan mengusirnya.

"Makanya, kita mau uji coba di Taman Suropati. Kita harus tekan mereka, kalau mau berdagang di radius sekian, kamu tanggung kebersihannya dan kalau kotor kamu diusir," tegas Basuki.

Menurut Basuki, personel Satpol PP akan berjaga di lokasi taman untuk mengawasi dan menindak PKL yang melanggar aturan. "Jangan sampai sampah berserakan dan pedagang membuang minyak gorengan ke pohon maupun rumput," ujarnya.

Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, taman merupakan salah satu lokasi favorit warga untuk membeli jajanan sekaligus berekreasi. Hal inilah yang menjadi alasan PKL akan diberi ruang di kawasan taman kota. 

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa Ahok itu juga berwacana untuk mengubah gedung-gedung kantor seperti di luar negeri. Gedung itu tidak lagi dibatasi oleh tembok, dan warga dapat berjalan di celah antara gedung yang satu dengan lainnya.

PKL-PKL juga dapat berjualan di celah itu. Basuki mengakui telah menugaskan Kepala Bappeda DKI Sarwo Handayani yang kini telah diangkat menjadi Deputi Gubernur bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com