Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Apung Salahkan Rumah Mewah di Pluit

Kompas.com - 19/09/2013, 14:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hidup dengan lingkungan yang selalu tergenang air membuat warga Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, merasa tidak nyaman. Menurut mereka, rumah-rumah mewah di Pluit-lah yang membuat kampung mereka terendam air.

Marzuki (42), salah seorang warga Kampung Apung, mengingat saat akhir tahun 1980-an. Saat itu, di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai dibangun permukiman-permukiman mewah.

Saat itu, Kampung Apung menjadi pusat tambak udang dan ikan bandeng. "Banyak tambak, malah nyampe ke Kamal Muara. Bapak saya punya beberapa tambak," kenang pria yang memang lahir di kampung tersebut, saat ditemui Kompas.com, Kamis (19/9/2013).

Hal yang sama juga dilontarkan Zuhri (55). Saat proyek pembangunan perumahan mewah di kawasan Pluit dimulai, tambak-tambak di Pluit ditimbun dan dijadikan perumahan mewah. Dia menduga, pengembang tidak membangun drainase yang baik, hingga menyebabkan kawasan di sekitarnya tergenang, tak terkecuali Kampung Apung yang dulu masih bernama Kampung Teko.

"Seingat saya tahun 1988. Mulai dibangun Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara. Mulai tergenang yang di sini," ungkapnya.

Selain perumahan mewah di Pluit, lanjut Zuhri, faktor yang diduga menjadi penyebab banjir permanen di kawasan Kampung Apung yaitu pabrik-pabrik di kawasan Kedaung, Kali Angke. Dulunya, tempat tersebut merupakan sawah-sawah yang sangat luas.

"Jadi di sana (sisi utara) rumah mewah, di sananya lagi (sisi selatan) pabrik. Mulai tergenang di sini sampai ke Jalan Kapuk Raya. Orang yang tinggal di tepi jalan ninggiin tanahnya juga, makin tenggelamlah di sini sampai sekarang," jelasnya.

Kampung Apung terletak tak jauh dari Jalan Kapuk Raya. Ketinggian air di tempat ini mencapai dua meter. Tinggi dua meter merupakan air kiriman yang menggenangi kawasan tersebut sejak dua puluhan tahun lalu.

Di kawasan ini, dulunya juga terdapat area pemakaman. Namun, area tersebut sudah berubah menjadi rawa. Kantor pemakaman yang dulunya masih ada, saat ini sudah tak tampak karena tenggelam oleh genangan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Sapi yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com