Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Waduk Pluit yang Tersisa Mulai Kemasi Barang

Kompas.com - 18/10/2013, 13:43 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Setelah 40 kepala keluarga di Taman Burung, sisi selatan Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, membongkar rumahnya, warga yang masih bertahan mulai goyah. Mereka sudah mengemasi barang-barang untuk diangkut.

Warga yang masih bertahan di sisi selatan sudah mendapatkan surat pembongkaran pada Kamis (17/10/2013). Mereka diberi waktu seminggu untuk membongkar sendiri bangunan liar yang menjadi tempat tinggal mereka selama ini.

"Ya bagaimana disuruh pindah. Saya tidak mau buru-buru, masih seminggu kok. Sekarang barang-barangnya dulu dikeluarin dari rumah," ujar Sukamti (61), warga Taman Burung di rumahnya, Jumat (18/10/2013).

Selain banyak yang membawa barang-barang mereka dari dalam rumah, sebagian warga tengah mencopot-copoti pintu, kusen jendela, dan sakelar listrik. Mereka mengaku sudah siap untuk dipindahkan.

Tidak hanya bangunan, petugas juga menebang sebagian pohon yang berada di sekitar Taman Burung. Taman Burung ini menjadi bagian dalam normalisasi Waduk Pluit.

"Ya, maulah dipindahkan, orang ini tidak ada sertifikat rumah. Nanti kan, kalau pindah kita sudah resmi, tidak akan dipindah-pindahkan lagi," kata Jamal (53), salah satu warga.

Sebanyak 40 kepala keluarga yang telah membongkar bangunannya sendiri sejak kemarin, dipindahkan ke Rumah Susun Pinus Elok, Jakarta Timur. Di rusun itu, warga sudah disediakan fasilitas seperti televisi, kulkas, lemari, dan kasur. Nantinya, seluruh warga yang berada di Taman Burung akan direlokasi ke Rusun Pinus Elok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com