Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Marah, Wali Kota Jaktim Panggil Kasudin UMKM

Kompas.com - 18/10/2013, 18:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Timur HR Krisdianto mengaku termotivasi dengan inspeksi mendadak (sidak) Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Hal tersebut mendorong upaya adanya evaluasi bagi pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di wilayahnya.

Jokowi sebelumnya menilai PTSP di wilayah Jakarta Timur masih berjalan lambat. "Ini memotivasi kita. Karena menurut saya pelayanan adalah hal yang sangat mendasar, Pak Jokowi ingin perbaiki," kata Krisdianto, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (18/10/2013) sore.

Menurut Krisdianto, ketika Gubernur datang melakukan pengecekan di PTSP, Jokowi kecewa dengan kecepatan pelayanan tanda daftar perusahaan (TDP) dan surat izin usaha perdagangan (SIUP) di sana.

Jokowi, menurutnya, ingin agar pelayanan TDP dan SIUP bisa diurus dengan waktu yang tak terlalu lama. Selain itu, Krisdianto menuturkan, Jokowi juga memerintahkan agar operator komputer untuk kepengurusan SIUP dan TDP agar dipindahkan ke lantai satu, yang terletak di ruang Sudin UMKM.

Menurut Krisdianto, hal tersebut dilakukan agar pelayanan dapat lebih mudah dijangkau masyarakat. "Hari ini juga saya panggil Kasudin supaya diturunkan operator komputer di front office di lantai satu," ujar Krisdianto.

Krisdianto menambahkan, sebelumnya memang berbagai pelayanan di Jakarta Timur dilakukan secara terpisah di unit masing-masing. Namun, sejak dimulai program PTSP, Krisdianto mengatakan, hal itu untuk memudahkan koordinasi antarunit sehingga memudahkan pelayanan agar lebih cepat.

Sistem satu pintu tersebut, menurut Krisdianto, merupakan pilot project bagi seluruh wilayah DKI Jakarta. Jakarta Timur, lanjutnya, mendapat predikat pelayanan terbaik dari Ombudsman, pada tahun 2012 lalu.

Saat ini, ada sekitar 28 pelayanan yang berada dalam sistem satu pintu tersebut. "Pelayanan misalnya mengenai pemakaman, izin bukan apotek, klinik, dan UKM. Jadi hampir 28 pelayanan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com