Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamenhub: Mikrolet hingga Transjakarta Harus Satu Tiket

Kompas.com - 23/10/2013, 07:16 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Persoalan lalu lintas Jakarta dinyatakan tak akan bisa diatasi oleh satu jenis moda tranportasi. Namun, semua jenis angkutan tersebut pun harus terintegrasi, bahkan satu tiket.

"Nantinya MRT dan monorel juga tidak bisa menyelesaikan macet tanpa adanya angkutan lain, seperti transjakarta, dan transjakarta juga butuh angkutan di bawahnya," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat ditemui seusai menghadiri pelantikan pengurus baru Masyarakat Transportasi Indonesia di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Dalam waktu dekat, ujar Bambang, akan hadir peraturan presiden tentang koordinasi kebijakan transportasi di Jabodetabek. Dengan peraturan itu, ujar dia, angkutan kecil seperti mikrolet hingga angkutan besar seperti transjakarta akan diwajibkan menggunakan satu tiket.

Menurut Bambang, pengintegrasian tiket mikrolet dan transjakarta akan mempermudah pengintegrasian dengan moda transportasi lain yang berbasis rel. Dengan demikian, seluruh moda tranportasi akan terintegrasi dan memudahkan para penumpang menggunakan angkutan umum.

Pada masa mendatang, papar Bambang, mikrolet merupakan angkutan umum yang melayani penumpang dari kawasan permukiman ke jalur transjakarta, kemudian transjakarta yang akan membawa penumpang ke jalur utama.

Peraturan tersebut, lanjut Bambang, juga bakal memaksa kepala daerah di Jabodetabek untuk saling mendukung mengatasi kemacetan Jakarta. Tidak dapat dipungkiri, kemacetan Jakarta juga akibat banyaknya kendaraan pribadi yang masuk dari kawasan penyangga di sekitar Jakarta. "Bagaimana menahan kendaraan pribadi agar tak masuk Jakarta," ujar dia.

Sebelumnya, Bambang mengungkapkan, dalam beberapa minggu ke depan, akan segera diterbitkan peraturan presiden yang nantinya akan mengoordinasikan kebijakan antar-pemerintah daerah yang ada di kawasan Jabodetabek dalam bidang transportasi. Diharapkan dengan adanya perpres ini, ada solusi jangka pendek untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com