Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Dibongkar, Warga Ria Rio Minta Disediakan Rusun

Kompas.com - 24/10/2013, 17:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pemerintah Provinisi DKI Jakarta akan melanjutkan babak baru dalam penertiban kawasan Waduk Ria Rio, Kampung Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam waktu dekat, rencananya sekitar 300 kepala keluarga (KK) yang tinggal di atas lahan di sisi utara Waduk Ria Rio dengan luas 2,1 hektar itu akan ditertibkan.

Pitariah (45), warga RT 07 RW 15, mengaku, sudah mengetahui rencana penertiban tersebut melalui surat pemberitahuan (SP) II. Pitariah yang sudah tinggal 22 tahun di sana bersedia untuk pindah asalkan diberikan tempat tinggal baru.

"Harapannya kalau memang digusur ya dikasih tempat tinggal baru, kayak dirusun," ujar Pitariah, saat ditemui di kediamannya, Kamis (24/10/2013).

Dia mengaku kecewa dengan adanya rencana penertiban kali ini. Pasalnya, warga tidak mendapat sosialisasi atau pun musyawarah seperti yang dilakukan saat pemindahan warga Ria Rio sebelumnya ke rusun Pinus Elok.

"Enggak, di daerah sini. Yang dapat undangan yang sudah tinggal di rusun sekarang," ujar Pitariah.

Pitariah berharap Pemprov DKI menyediakan rusun sebagai tempat tinggal pengganti.

Hal yang sama juga diutarakan Tasah (54). Perempuan yang tercatat sebagai warga RT 06, meminta adanya kepastian akan nasib tempat tinggal baru mereka. Dia kini menetap di kontrakan yang berlokasi di RT 07, setelah rumahnya mengalami kebakaran pada Maret 2013 lalu.

Dia berharap tidak ada pilih kasih dari pemerintah dalam penertiban warga di sana, seperti relokasi yang dilakukan sebelumnya kepada warga Ria Rio lainnya. "Pokoknya ibu enggak mau ada pilih kasih. Maunya ditempatin di rusun. Kita yang tinggal di RT 07 enggak mau dibedain. Harus sama juga," ujar Tasah.

Tasah tinggal di kontrakan bersama dua anaknya. Dia telah pisah dari suaminya dua tahun lalu. Ia meminta, penertiban terhadap warga agar dimusyawarahkan terlebih dahulu. "Yang penting ada kepastian. Jangan main keruk saja," ujarnya.

Ketua RW 15, Abdul Gofur, mengatakan, warga di wilayahnya berada di atas lahan yang diklaim milik keluarga Adam Malik itu meminta agar diperlakukan sama seperti relokasi sebelumnya.

Warga, menurutnya, meminta adanya pemberian kerohiman dan juga dapat memperoleh tempat tinggal baru. "Warga siap pindah asal jangan dikecewakan. Jangan ada yang langsung bongkar. Kalau soal uang kerohiman itu seperti yang sudah ada saja deh. Itu kan sudah nerima semua," ujar Gofur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

4 Pelaku Penjarahan Konser Lentera Festival Kembalikan Pagar Barikade ke Vendor

Megapolitan
Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com