Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Makan Siang, Uni Eropa Lirik Investasi di Jakarta

Kompas.com - 12/11/2013, 22:14 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 20 negara Uni Eropa menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Jakarta di berbagai sektor. Makan siang dengan Gubernur DKI Joko Widodo pada Selasa (12/11/2013) siang tadi, menjadi langkah awal mereka mengenal lebih dekat bagaimana kondisi di Jakarta sebenarnya.

Olof Skoog, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia mengatakan, pembicaraan satu meja dengan Jokowi belum menyentuh kerja sama konkret. Kendati demikian pihaknya yakin pertemuan itu baru permulaan komunikasi, yang akan ditindaklanjuti lebih jauh.

Ia yakin akan ada pembahasan konkrit pada waktu mendatang. "Kami akan menindaklanjuti. Kita lihat saja nanti. Kami siap bantu dan saya yakin akan ada hal konkret di masa mendatang," ujar Skoog usai pertemuan di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa siang.

Meski belum membicarakan hal konkret, perwakilan negara Uni Eropa tersebut berbagi pengalaman dengan Jokowi soal cara mengelola berbagai hal. Sebut saja transportasi publik, pengendalian kemacetan, pengendalian banjir hingga pengelolaan sampah.

"Kami juga bisa menawarkan masukan teknis dan sekedar tukar pelajaran. Bagaimana kami mendukung program-program pemerintah Provinsi Jakarta demi meningkatkan kualitas hidup," ujarnya.

Kendati demikian, Skoog belum bisa memastikan apakah negara Uni Eropa akan menanamkan investasinya di bidang-bidang yang disebutkan tadi.

Menurutnya, komunikasi soal apa yang dimiliki negara-negara itu sudah merupakan hal lumrah jika pihaknya bertandang ke kota di negara-negara lainnya, khususnya Indonesia.

"Uni Eropa punya berbagai macam proyek di berbagai kota di seluruh dunia. Tapi kami belum bahas secara detail soal proyek di Jakarta. Kami dengarkan paparan gubernur dulu," lanjut Skoog.

Pantauan Kompas.com, acara makan siang dan pertemuan itu berlangsung tertutup di ruangan VIP Hotel Pullman, Jakarta Pusat. Acara yang berlangsung sekitar 60 menit tersebut dihadiri sebanyak 20 duta besar negara di Uni Eropa untuk Indonesia.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com