Lalu, Riantiarno pun melemparkan pertanyan besar pada negeri ini, "Siapakah ibu Indonesia saat ini?" Adakah ibu kita adalah sosok kapitalistis yang suka mengobarkan perang demi keuntungan, tak peduli harus mengorbankan rakyat dan kebudayaannya?
Sebelum pementasan, Rabu (13/11/2013), ia mengatakan, "Tontonan" yang paling menarik di Indonesia saat ini adalah korupsi. Dan, korupsi rasanya semakin menggila dan menyusup ke berbagai lini.
Menjamurnya korupsi tentu hasil salah asuh, salah didik, salah rawat, dan salah bina. Jika Perang 2014 yang disebut Pemilu itu masih dalam kerangka salah asuh, artinya tak ubahnya sekadar peperangan yang mengejar kekuasaan dan keuntungan ekonomi.
Wajah negeri yang selama ini dituduh kapitalistik atau neoliberal, mungkin tak akan berubah. Peperangan yang akan berkobar hanya akan menghasilkan kekalahan demi kekalahan semua pihak. Pada akhirnya hanya cecunguk-cecunguk rakus yang menguasai sendi-sendi ekonomi dan sumber daya alam dan manusia. Sementara, korupsi masih menjadi tontonan utama yang menggelikan, sekaligus mengerikan.
Ah, mungkin selama ini kita hanya memiliki ibu tiri yang mementingkan diri sendiri sambil berselingkuh dengan luar negeri, tak peduli rakyatnya susah setengah mati. (Hery Prasetyo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.