Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pohon Ditebang demi MRT, Warga Khawatir Polusi Udara

Kompas.com - 15/11/2013, 12:31 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akan ditebangnya pohon di sepanjang ruas Jalan Sisingamaraja hingga Jalan Jenderal Sudirman untuk pembangunan proyek mass rapit transit (MRT) mendapat dukungan. Hanya, warga mengkhawatirkan mengenai polusi udara.

"Kalau ditebang sih boleh-boleh saja, asalkan harus dibuat semacam peresap buatan," ujar Muhammad saat ditemui Kompas.com di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Karyawan yang berkantor di kawasan Sudirman itu mencontohkan peresap udara buatan yang dibuat di Jakarta Pusat, sekitar Tugu Tani.

"Kaya di depan Tugu Tani, ada lempengan seng lebar, ada karpet ditempel. Dilubang-lubangin biar ada tumbuhan," tuturnya.

Muhammad berpendapat, seharusnya pohon-pohon di Jakarta ditanam dan dipergunakan lebih inovatif, seperti di luar negeri. Pohon-pohon tersebut ditambahkan alat guna memantau kondisi udara di Jakarta.

"Di luar negeri, misalnya di China itu, pohon malah bukan cuma untuk peresap polusi, tetapi jadi kaya tiang buat nempelin misalnya CCTV atau lainnya. Intinya, perlu diperbanyak peresap polusi buatan," tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Bryan (19), mahasiswa perguruan tinggi swasta di kawasan Semanggi. Bryan mendukung penebangan pohon di ruas jalan Sisingamangaraja hingga Sudirman untuk membangun proyek MRT.

"Kalau memang tujuannya baik, untuk mendukung transportasi yaitu MRT, kenapa enggak kalau bermanfaat buat ke depannya. Apalagi ini (MRT) program Pak Jokowi, saya setuju banget," kata pemuda berkacamata ini.

Menurutnya, penebangan pohon harus punya solusi yang baik, terutama untuk pohon-pohon yang telah tumbuh lama di Jakarta. "Ditebang pohonnya setuju saja, asalkan pohonnya dipindahkan ke tempat yang baik yakni ke ruang terbuka hijau," ujarnya.

Pantauan Kompas.com siang ini, di sepanjang jalan Jenderal Sudirman hingga Sisingamangaraja berjejer pohon-pohon cukup rimbun. Pohon yang berada di ruas pemisah antara jalur lambat dengan jalur cepat akan ditebang oleh PT MRT. Penebangan akan dimulai pada Jumat ini hingga Sabtu 23 Desember 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com