KENDAL,KOMPAS.com -- Guna mengantisipasi terjadinya banjir, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal, Jawa Tengah, melakukan normalisasi sejumlah sungai, di antaranya sungai Kendal. Sayangnya, normalisasi tak bisa dilakukan optimal.
Menurut Kabid Pengairan, Dinas Bina Marga Sumber Daya Air (SDA), Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kendal, Joko Sarwono, pihaknya mengalami kendala saat melakukan pengerukan.
“Banyaknya jembatan di sepanjang aliran sungai mempersulit proses pengerukan. Karena alat berat tidak bisa menjangkau. Jadi endapan di bawah jembatan, dikeruk manual menggunakan cangkul,” kata Joko, Minggu (24/11/2013).
Joko menjelaskan, sedimentasi menyebabkan sering meluapnya sungai Kendal, yang berada di tengah kota Kendal, saat musim hujan tiba. “Hutan yang ada di daerah atas sudah gundul. Sehingga apabila turun hujan di daerah atas, air membawa tanah ke aliran sungai dan mengendap di Sungai Kendal. Sehingga sedimentasinya sangat tinggi,” terangnya.
Joko menambahkan, pengerukan beberapa sungai di Kabupaten Kendal ini, sebenarnya sedikit terlambat. Sebab hujan sudah beberapa kali turun di wilayah Kendal. Keterlambatannya pengerukan ini, menurut Joko, dikarenakan birokrasi anggaran.
Pasalnya, pihaknya baru bisa melakukan pengerukan setelah anggaran disetujui oleh DPRD Kendal. “Beberapa sungai di Kendal yang kini sedang dikeruk antara lain, Sungai Kendal, Sungai Buntu, Sungai Aji dan Sungai Blorong. Sebenarnya ini terlambat, karena sudah turun hujan. Beruntung, tidak sampai terjadi banjir,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.