Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Transjakarta Mogok, Penumpang di Halte Kampung Melayu Menumpuk

Kompas.com - 06/12/2013, 15:22 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Ratusan penumpang transjakarta di Halte Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, menumpuk, Jumat (6/12/2013). Penyebabnya ialah tidak beroperasinya unit transjakarta Koridor V dan VII jurusan Kampung Melayu-Ancol dan Kampung Melayu Rambutan.

Tak ayal, kondisi tersebut menyebabkan para penumpang harus mengantre selama 1 hingga 2 jam.

Wandi (25), salah satu penumpang tujuan Kampung Rambutan, mengaku sudah menunggu hingga satu jam lebih. Dia mengaku tidak mengetahui penyebab mengapa bus transjakarta yang mengarah ke Kampung Rambutan tak kunjung datang.

"Sudah satu jam lebih belum ada bus. Kita juga enggak tahu kenapa," keluh Wandi kepada wartawan, di Halte Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat (6/12/2013) siang.

Sementara Iva, calon penumpang lainnya, yang hendak menuju Pasar Rebo, mengungkapkan hal senada. Iva mengaku baru mengetahui tidak beroperasinya bus saat hendak membeli karcis. "Baru dengar tadi pas mau bayar karcis. Enggak ada kabar juga soalnya. Saya juga enggak tahu ada apa. Jadi, tambah lama (nunggu)," ujar Iva.

Iva berharap pelayanan transjakarta dapat berjalan baik ke depannya. Pemerintah DKI, menurutnya, harus lebih memperhatikan masalah bus transjakarta. "Ya biar lebih maju," ujar Iva.

Sejumlah kertas pun ditempelkan para petugas di halte tersebut. Beberapa di antaranya bertuliskan, "Mohon maaf Kampung Melayu-Kampung Rambutan-Ancol Lama Banget".

Kepala UPT Transjakarta Pargaulan Butar Butar mengatakan, penyebab terjadinya hal tersebut ialah lantaran sopir transjakarta koridor itu melakukan aksi mogok karena operator bus, PT Lorena, belum membayar gaji karyawan.

"Kami sudah menghubungi operator dari PT Lorena agar segera mengoperasikan kembali bus transjakarta Koridor V dan VII," ujar Butar Butar.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya akan mengerahkan bantuan dari tiga operator lainnya, yakni PT Damri sebanyak 6 unit, PT JMT 16 unit, dan PT TMB sebanyak 3 unit. "Kami berharap PT Lorena segera mengoperasikan kembali unitnya. Kalau memang ada permasalahan di internal, segera lakukan penanganan agar tidak mengganggu pelayanan masyarakat," jelasnya.

Saat dikonfirmasi mengenai masalah tersebut, tak satu pun pejabat PT Lorena di pul  transjakarta milik perusahaan tersebut yang berlokasi di Kampung Dukuh, Ceger, Jakarta Timur, yang mau bertemu dengan wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com