Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Jakarta, antara Usaha dan Kepasrahan Jokowi

Kompas.com - 09/01/2014, 13:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pasrah dalam usaha. Kondisi itulah yang menggambarkan sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo soal banjir serta genangan yang terjadi di Ibu Kota pada awal 2014.

Dalam APBD 2013 lalu, Jokowi menggelontorkan Rp 2,5 triliun agar Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta mengantisipasi banjir di Jakarta dengan melakukan normalisasi saluran, sungai, serta waduk. Belum lagi ada penambahan Rp 400 miliar pada APBD perubahan dan Rp 130 miliar demi pembangunan sumur resapan.

Sayangnya, penyerapan keseluruhan anggaran itu hanya berkisar 25 hingga 30 persen. Telatnya proses pengerjaan akibat telatnya pengesahan APBD 2013 menjadi alasan kondisi tersebut.

"Sudah kita keruk, tapi memang belum rampung semua. Kita kan ngomong apa adanya saja, memang rampung semua," ujar Joko di kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2014) siang.

Soal sumur resapan, target pihaknya adalah membuat dua juta sumur resapan di seluruh Jakarta. Sementara yang telah dibuat hingga Januari 2014 hanya berkisar 1.900 sumur resapan. Sementara normalisasi saluran kecil baru 160 dari 884 saluran. Dari normalisasi 13 sungai besar, baru 40 persen terlaksana.

Namun, Jokowi mengapresiasi beberapa titik di sekitar sungai yang telah dinormalisasi dan jalan yang telah terdapat sumur resapan. Menurutnya, sungai dan sumur resapan yang telah dinormalisasi telah menampung banyak air yang berasal dari permukiman dan jalan.

"Sungai-sungai sudah bisa nampung. Jalan yang ada sumur resapannya juga sudah kelihatan daya serap, meski kurang," ujarnya.

Jokowi mengaku akan meneruskan sejumlah program pengentasan banjir meski Jakarta telah memasuki musim hujan. Jokowi pun meminta masyarakat turut serta membantu Pemprov DKI Jakarta, paling tidak membuang sampah pada tempatnya untuk mengurangi dampak banjir di Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com