Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi "Blusukan" Banjir, Jokowi Kaget Bertemu Perahu "Effendi Simbolon"

Kompas.com - 14/01/2014, 15:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perahu karet bertuliskan "Effendi Simbolon" tiba-tiba muncul ketika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan di Jalan Kembangan Utara, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (14/1/20014) siang.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang tiba di lokasi tersebut sekitar pukul 12.00. Mobil sang gubernur sempat melewati genangan air setinggi 20 sentimeter.

Kedatangan Jokowi disambut antusias oleh ratusan warga. Jokowi serta lurah dan camat setempat kemudian menumpang satu perahu karet berwarna merah hitam. Rombongan kemudian mengecek permukiman yang dilanda banjir hingga satu meter itu.

Tiba-tiba, dari titik lain, muncul satu perahu karet lagi bertuliskan "Effendi Simbolon". Perahu karet itu berisi sekitar enam orang yang menggunakan kaus bergambar wajah Effendi. Rombongan perahu Effendi pun berupaya menyusul Jokowi.

Perahu Effendi tidak sempat menyusul perahu Jokowi. Ketika perahu Jokowi bertolak dari tinjauannya, perahu Effendi ke arah sebaliknya. Orang-orang di perahu Effendi pun menyapa Jokowi.

"Hidup Pak Jokowi," teriak salah satu orang di dalam perahu. Teriakan itu disambut teriakan serupa oleh warga yang ada di sekelilingnya.

"Hidup Pak Effendi Simbolon," teriak pria tersebut. Warga hanya diam.

Jokowi meninjau daerah tersebut sekitar 30 menit. Seusai meninjau, Jokowi mendistribusikan bantuan berupa beras dan peralatan sekolah bagi warga. Bantuan diterima oleh perwakilan warga, yakni ketua RT setempat.

Seusai blusukan tersebut, Jokowi mengaku terkejut karena ada perahu salah satu politisi PDI Perjuangan yang menjadi calon anggota legislatif di DPR RI. "Saya kaget juga. Loh, kok ada begitu. Tapi, ya enggak apa-apa," ucapnya.

Banjir di daerah tersebut terjadi sejak Sabtu malam. Permukaan air di area permukiman itu setinggi 3 meter. Air pun sempat surut pada Senin siang dan naik kembali pada Senin malam. Hingga pukul 15.00 ini, ketinggian air masih mencapai 1,5 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com