Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pompa Terendam Banjir, Pasokan Air Bersih Palyja Terganggu

Kompas.com - 14/01/2014, 21:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Musibah banjir di Jakarta membuat pelayanan air bersih terganggu. Corporate Communications dan Social Responsibilities Head PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meyritha Maryanie mengatakan, saat ini masyarakat sekitar Jakarta Selatan dan Jakarta Timur mengalami kendala untuk mendapatkan suplai air bersih. Hambatan terjadi karena tiga pompa instalasi pengolahan air (IPA) Cilandak milik Palyja terendam banjir dan tidak berfungsi. 

"Kawasan yang tidak mendapatkan suplai air bersih tersebut merupakan bagian dari wilayah barat pelayanan PT Palyja," kata Meyritha kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/1/2014). Warga tidak mendapatkan air bersih sejak Minggu (12/1/2014) malam sekitar pukul 23.00 WIB.

Adapun wilayah yang terkena dampak meliputi Mampang Prapatan, Gandaria Selatan, Tegal Parang, Pela Mampang, Bangka, Pejaten Barat, Pancoran, Cikoko, Kebon Baru, Tebet Timur, Tebet Barat, Bukit Duri, Manggarai Selatan, Kampung Melayu, Petogogan, dan Pela Mampang. Meyritha mengatakan, salah satu pompa sudah berangsur-angsur beroperasi. Adapun dua pompa lain masih dalam penanganan.

Pompa IPA Cilandak telah beroperasi dengan kapasitas 123 liter per detik. Kapasitas itu masih belum normal sebab jika seluruh pompa air beroperasi normal, maka kapasitas produksi air di wilayah layanan barat PT Palyja mencapai 400 liter per detik.

Untuk korban banjir yang mengungsi dan berada di rumah sakit, Palyja menyiagakan mobil tangki untuk memasok air bersih. "Kami menyadari banyak pelanggan yang tidak terlayani akibat gangguan ini. Kami mohon maaf atas gangguan dan ketidaknyamanan ini," kata Meyritha.

Bagi warga yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut terkait pelayanan air bersih dapat menghubungi Call Center PALYJA di nomor telepon (021) 2997-9999.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com