Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Libur di Ragunan, Saatnya Satwa Dimanja...

Kompas.com - 03/02/2014, 17:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini satwa-satwa Taman Margasatwa Ragunan mulai "menikmati" hari istimewa. Satwa-satwa tersebut mendapatkan "hari libur" yang diberlakukan setiap hari Senin. Di hari inilah binatang-binatang itu dimanjakan dengan perawatan seharian penuh.

Suasana kebun binatang Ragunan, Senin (3/2/2014), tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Tidak ada pengunjung yang menonton aksi binatang-binatang tersebut seperti hari-hari sebelumnya. Sepanjang mata memandang, suasana begitu sepi. Yang terdengar hanyalah suara-suara alami dari para "penghuni" kebun binatang tersebut.

Di tengah suasana lengang itu, para petugas kebun binatang tersebut tetap bekerja seperti biasa. Beberapa petugas tampak leluasa melakukan pekerjaan membersihkan sejumlah kandang hewan. Di kandang gajah sumatera, misalnya, petugas dengan alat penyerok membersihkan kotoran pada saluran air di sekitar kandang. Petugas lain terlihat mengangkat gundukan rumput pakan gajah.

Sementara itu, di kandang zebra, pekerja mengeringkan air yang menggenangi kandang akibat hujan semalam. Air pada tempat minum juga diganti dengan yang lebih bersih. Sampah berupa dedaunan dan ranting pohon serta kotoran hewan juga dibersihkan. Tidak hanya kandang, sampah dari tempatnya atau yang tercecer di jalan juga diangkut dengan sebuah truk.

Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan (TMR) Wahyudi Bambang mengatakan, kebijakan libur satwa ini diambil pada setiap Senin untuk meningkatkan kesejahteraan hewan. Wahyudi mengatakan, pada hari pertama libur satwa yang diterapkan mulai hari ini juga dilakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan oleh dokter dari klinik hewan di sana.

Petugas juga melakukan pemangkasan pohon tinggi di kandang hewan primata. Ini dilakukan agar hewan tidak keluar dari kandang dengan menggapai dahan pohon ataupun mencegah terjadinya pohon tumbang. Pemasangan mainan bagi satwa beruang juga dilakukan.

"Cukup banyak tadi di kandang beruang, ada 5 orang. Kemudian di kandang komodo, kita juga bersihkan kandang, saluran-saluran, dan memangkas rumput sekaligus memberi makan. Ini dilakukan di semua kandang yang ada di sini," kata Wahyudi saat ditemui Kompas.com, di Ragunan, Jakarta Selatan.

Ia menyebutkan, kebijakan libur satwa ini merupakan salah satu butir yang dihasilkan dari dialog publik yang dilakukan pada 8 Oktober 2013 dari elemen masyarakat dan para ahli. Dialog menghasilkan 20 butir kesepakatan. Salah satunya mengenai kesejahteraan hewan yang memuat mengenai libur satwa, yang kemudian diusulkan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Diusulkan kepada Pak Gubernur, terus dijadikan Pergub Nomor 7 Tahun 2014," ujar Wahyudi.

Butir keenam dalam kesepakatan itu berisikan prioritas kesejahteraan satwa, yang meliputi pakan, perawatan, pengendalian libur satwa, dan menciptakan habitat yang sehat. Tujuan lain agar hewan bebas dari rasa lapar, sakit, takut, bebas mengekspresikan tingkah laku dan memiliki pasangan.

Wahyudi menyebutkan, masih ada warga yang tidak mengetahui pemberlakuan hari libut satwa tersebut. Mereka datang ke Ragunan dari luar kota. "Tetapi jumlahnya tidak banyak. Sebenarnya, kurun satu minggu kita sudah sosialisasi di media cetak atau elektronik. Mungkin yang tidak tahu karena belum baca," ujar Wahyudi.

Ia yakin bahwa masyarakat yang sadar atau para ahli tentunya akan setuju dengan kebijakan libur satwa tersebut. Hal itu dilakukan karena hewan juga perlu istirahat. Menetapkan hari Senin sebagai libur satwa di sana juga karena pengunjung di awal pekan tidak selalu banyak.

"Kalau ramai kan hari libur, (seperti) Minggu. Jadi Senin bisa istirahat. Apalagi kalau lagi Lebaran dan Tahun Baru, pengunjung bisa ratusan ribu. Jadi hewan perlu rileks tidak ada gangguan-gangguan," ujarnya.

TM Ragunan memiliki 62 kandang untuk berbagai jenis hewan. Dari luas 147 hektar lahan, 120 hektar merupakan lahan konservasi. Dari sebanyak 500 karyawan yang bekerja, 184 di antaranya bertugas sebagai perawat hewan dan 300 orang bertugas sebagai petugas kebersihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com