Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet dan Banjir Jadi Sandungan Jokowi "Nyapres"

Kompas.com - 04/03/2014, 15:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Macet dan banjir di Jakarta membuat elektabilitas Joko Widodo sebagai capres di Pilpres 2014 tak "cerah". Jika dua masalah Jakarta itu dimasukkan dalam pertanyaan survei, elektabilitas Gubernur DKI Jakarta itu hanya 15,3 persen, di bawah Prabowo dan Megawati.

"Setelah publik DKI mengetahui problematika banjir dan macet belum dapat diselesaikan Jokowi, elektabilitasnya hanya 15,3 persen," kata Direktur Riset Median Sudarto dalam konferensi pers yang digelar di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Selasa (4/3/2014).

Median melakukan riset dengan dua tahap treatment. Pertama, menanyakan awareness publik secara nasional terhadap permasalahan banjir dan kemacetan yang ada di Jakarta. Setelah mengetahui informasi bahwa kemacetan dan banjir masih menjadi masalah di Jakarta, Median meminta responden untuk memilih kembali presiden pilihannya.

Hanya dengan pertanyaan setuju atau tidak Jokowi mencalonkan diri sebagai presiden, nama Jokowi unggul dibanding tokoh lainnya, dengan 30,1 persen. Namun, setelah permasalahan Jakarta dipaparkan, elektabilitas Jokowi turun menjadi 15,3 persen.

Saat ini, kata dia, tingkat kesadaran publik terhadap problematika Jakarta masih rendah. Berdasarkan survei yang dilakukan, hanya 35,70 persen warga yang tahu Jokowi belum dapat menyelesaikan kemacetan. Sementara itu, 64,30 persen sisanya mengaku tidak tahu.

Terkait banjir, hanya 37,40 persen warga tahu Jokowi belum dapat menyelesaikan masalah itu. Sisanya, 62,60 persen warga mengaku tidak tahu.

"Kebanyakan, warga ingin Jokowi menyelesaikan jabatannya sebagai gubernur terlebih dahulu selama lima tahun. Setelah merealisasikan janji, baru Jokowi maju di tahun 2019," kata Sudarto.

Berdasarkan survei tersebut, banjir dan macet yang belum bisa diselesaikan Jokowi memberi dampak positif pada elektabilitas Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. Elektabilitas Prabowo mencapai 20 persen dan menduduki posisi puncak, sementara Megawati 16 persen. Jokowi hanya berada di posisi ketiga.

Selanjutnya, elektabilitas Aburizal Bakrie 10,9 persen; Wiranto 7,5 persen; Anis Matta 4,3 persen; Dahlan Iskan 3,2 persen; Yusril Ihza Mahendra 2,7 persen; Hatta Radjasa 1,8 persen; Surya Paloh 1,5 persen; Muhaimin Iskandar 1,0 persen; Suryadharma Ali 0,4 persen; Sutiyoso 0,1 persen; dan yang tidak menjawab sebanyak 15,4 persen.

Median melakukan survei ini sepanjang 28 Januari-15 Februari 2014. Sebanyak 1.500 responden dibagi menjadi 750 responden non-treatment dan 750 responden dengan treatment. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan jender di 33 provinsi. Median mengklaim, margin of error survei ini 2,57 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com