Saat pemakaman, Nia tak kuat menahan tangisnya ketika melihat jenazah ayahnya dimasukkan ke liang lahad. Dia tampak ditenangkan oleh mertuanya, Aburizal Bakrie.
Saat menyampaikan sambutan, Aburizal menyatakan ia kehilangan Prya bukan hanya sebagai besan, tetapi juga sahabat.
"Beliau lebih dari sahabat, sebelum beliau menjadi besan saya," ujar pria yang akrab disapa Ical itu di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (8/3/2014) siang.
Di sela-sela itu, dia meminta jajaran Partai Golkar mengikuti teladan yang diajarkan oleh Prya. Meskipun dalam keadaan sakit, ia tetap menjalankan tugasnya.
"Beliau betul-betul seorang pemimpin kepada semua, bagaimana pemimpin dan dijalankan," kata Ical yang memakai kemeja putih lengan panjang.
Pantauan Kompas.com, pemakaman Prya juga dihadiri puluhan kader Golkar. Mereka kompak memakai kaus bergambarkan caleg DPRD DKI Jakarta bernama Nurdin Akbar Lubis.
Prya meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Jumat, pukul 16.50. Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali menyebutkan, sebelum meninggal, Prya sempat mengalami gangguan pernapasan, asma. Selain itu, Ashraf juga menyebut Prya telah lama menderita kanker tulang.
Selain mengetuai struktur organisasi di tingkat provinsi tersebut, di Partai Golkar Prya juga adalah Ketua Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.