Jokowi mengatakan, selama bertahun-tahun, warga kampung tersebut hidup di atas air. Kondisi seperti itu, kata dia, tidak boleh dibiarkan terus-menerus.
"Kalau selokan yang di depan sudah jadi, air dialirkan ke situ, nanti baru dibangun kampung deret," kata dia di Balaikota Jakarta, Senin (17/3/2014).
Dengan berubah menjadi kampung deret, calon presiden yang diusung PDI-Perjuangan tersebut memastikan, ekonomi warga yang bersumber dari pemanfaatan air tetap dipertahankan. "Rumah diperbaiki, kalau ada kolam ikan tetep (ada), karena itu jadi income economy (warga)," jelasnya.
Menurut Jokowi, hidup di atas air bukan sesuatu yang khas. "Khas gimana? Hidup kok di air," cetusnya.
Perihal pembangunan kampung deret di Jakarta Pusat yang mengalami masalah, Jokowi mengatakan wajar jika terjadi satu-dua kesalahan.
"Jumlahnya (rumah) ribuan. Kalau ada satu-dua engga bener, masak dibilang semua engga bener. Kalau ada mandor lari bawa uang, memang dari ribuan kegiatan pasti ada satu-dua yang seperti itu," jelasnya.
"(Masak) yang diangkat yang seperti itu, satu-dua rumah dari yang ribuan," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.