Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Jangan Ladeni Parpol yang Minta Jatah KJP

Kompas.com - 07/04/2014, 14:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta jajaran di Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengabaikan partai-partai politik yang mencoba mengambil jatah dalam pembagian kartu jakarta pintar (KJP). Menurutnya, parpol tidak berhak menentukan kriteria anak penerima KJP karena hal tersebut sudah menjadi tugas pihak sekolah.

"Instruksi saya agar kepala sekolah kalau ke depannya menemukan yang tidak sesuai dan ada embel-embel parpol, ya cuekin saja. Penerima KJP harus ada seleksi. Jangan mau ngeladenin parpol, termasuk parpol saya saja jangan diladenin," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (7/4/2014).

Basuki mengatakan, sudah memberi instruksi kepada Kepala Dinas Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun untuk segera menindaklanjuti hal tersebut. Ia menilai, ikut campurnya parpol dalam pembagian KJP sama saja dengan penyelewengan.

"Seleksi saja, kalau mereka (siswa) layak terima, tidak usah bawa embel-embel parpol. Tidak bisa kalau dia tidak lolos terus dikasih, sama saja dengan penyimpangan seperti yang ditemukan ICW," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sebelumnya diberitakan salah satu koran nasional, Kepala SMA 76 Jakarta Retno Listyarti mengaku kaget adanya nama-nama siswa sekolahnya yang diajukan oknum Parpol. Sebab, kata dia, kewenangan menyodorkan nama siswa penerima KJP ada di pihak sekolah.

Pihak sekolah pun melakukan seleksi ketat agar penerima KJP adalah siswa yang benar-benar membutuhkan. Menurut Retno, sekolahnya mendapatkan 28 jatah siswa untuk penerima KJP. Ia lalu menyusun ke-28 nama siswa yang dinilainya layak menerima KJP.

Namun, aparat di Dinas Pendidikan menyampaikan kepadanya bahwa jatah penerima KJP yang berhak ia ajukan hanya tersisa 11 siswa. Alasannya, sebanyak 17 nama siswa lainnya telah diajukan oknum anggota Parpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com