Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Betawi: Yang Puji-puji Jokowi pada Nyesel Milih Dia

Kompas.com - 08/04/2014, 09:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh dan ulama Betawi meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menuntaskan tugasnya terlebih dahulu memimpin Ibu Kota selama satu periode atau lima tahun sehingga janjinya untuk membangun "Jakarta Baru" dapat terpenuhi.

Ketua Garda Muda Forum Betawi Rembug (FBR) Fajri Husein mengaku menyesal telah memilih Jokowi sebagai gubernur di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012 lalu. Ia kecewa karena Jokowi menerima amanah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk menjadi bakal calon presiden. 

 
"Sekarang, mana yang dulu memuji-muji Jokowi, pada nyesel milih dia. Ternyata benar kata orang, dia selalu loncat, enggak pernah menyelesaikan tugasnya," kata Fajri dalam konferensi pers yang diselenggarakan, di Teluk Betung, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2014). 
 
Hal senada juga diungkapkan oleh Sekjen Forkabi Syarif Hidayatullah. Menurut dia, selama 1,5 tahun menjabat sebagai gubernur, Jokowi telah melupakan warga Betawi. Hal itu disebabkan Jokowi yang lebih memilih blusukan dan berkampanye untuk partainya. Ia mengatakan, saat pemerintahan Gubernur DKI Fauzi Bowo, pihaknya dapat mengadukan hal apa saja, seperti seorang anak yang mengadu kepada ayahnya.

Ia meminta Jokowi untuk tidak melupakan tugasnya sebagai gubernur dan membenahi Jakarta lebih baik lagi. Jangan sampai, lanjut dia, pembangunan Jakarta terhambat hanya karena gubernurnya lebih mementingkan kampanye.

"Baru kampanye pileg aja, Jokowi udah sering meninggalkan warganya? Gimana kalau kampanye pilpres nanti?" kata Syarif. 

 
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya mengatakan, pihaknya tidak melarang Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai Presiden RI. Hanya, langkah tersebut lebih baik dilaksanakan setelah ia menuntaskan tugasnya sebagai gubernur selama lima tahun. Oleh karena itu, Eddie meminta warga Betawi untuk menyampaikan kekecewaannya dengan santun tanpa menjelek-jelekkan Jokowi atau siapa pun yang mendukung Jokowi jadi presiden.

Tokoh Betawi lainnya, KH Fahrurrozi Ishaq, mengatakan, untuk menahan niat Jokowi menjadi presiden, dibutuhkan strategi yang tepat. Salah satunya adalah dengan menagih janji dan sumpah yang disampaikan Jokowi saat dilantik menjadi Gubernur Jakarta pada 15 Oktober 2012 lalu. Sebab, menurut dia, selama sekitar 1,5 tahun memimpin Ibu Kota bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, belum ada prestasi menonjol yang dihasilkan.

"Mau menghilangkan macet, kok semakin macet. Menghilangkan banjir, malah semakin banjir. Pelaksanaan lelang jabatan juga hanya memindahkan orang saja, seharusnya kan pejabat yang baru lebih baik, tapi ternyata masih banyak yang korupsi makan uang rakyat juga," kata Fahrurrozi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Curhat Seniman Grafiti Diremehkan karena Tak Banyak Uang, Janji Akan Terus Berkarya

Megapolitan
Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Rancang dan Perjuangkan Sendiri, Kios Seni di GKJ Jadi Karya Terbesar Suwito Si Pelukis

Megapolitan
Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Kerap Dipandang Sebelah Mata Jadi Pelukis Jalanan, Atu: Bagi Saya Tidak Masalah

Megapolitan
Ini Biang Kerok Eskalator 'Skybridge' Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Ini Biang Kerok Eskalator "Skybridge" Stasiun Bojonggede Rusak Berminggu-minggu

Megapolitan
Sistem Imigrasi Sempat 'Down', Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Sistem Imigrasi Sempat "Down", Penumpang di Bandara Soekarno Hatta Sebut Tak Ada Lagi Antrean Panjang

Megapolitan
Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Warga Dorong Polisi Selidiki Kasus Penjarahan Aset Rusunawa Marunda

Megapolitan
Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Jauh-jauh dari Depok, Tiga Pemuda Datang ke PRJ demi Coba Mie Goreng Viral

Megapolitan
Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi 'Ketemu' Grup Kpop Seventeen

Mumet Ujian dan Sekolah, Salwa ke PRJ Demi "Ketemu" Grup Kpop Seventeen

Megapolitan
Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Warga Teriak Lihat Anies Keliling PRJ: Pak, Jadi Gubernur Lagi Ya...

Megapolitan
Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Wakili Heru Budi, Wali Kota Jakpus Buka Perayaan HUT DKI di PRJ Bareng Anies

Megapolitan
Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Jajan Kerak Telor di PRJ, Anies: Kangen, Sudah Dua Tahun Enggak Makan Ini

Megapolitan
Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Anies Baswedan Kunjungi PRJ, Pandu Pesta Kembang Api dari Atas Panggung

Megapolitan
Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Beli Uang Palsu Rp 22 Miliar, Pelaku Bakal Tukar dengan Duit Asli yang Akan Dimusnahkan BI

Megapolitan
Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Awalnya Pembeli, Pria di Depok Dimodali Bandar Buat Jadi Peracik dan Pengedar Tembakau Sintetis

Megapolitan
Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Keluarga Berharap Virgoun Bisa Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com