Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Isu Bocoran, Pengamanan UN Diperketat

Kompas.com - 15/04/2014, 10:08 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Memasuki hari kedua Ujian Nasional Sekolah Menengah Atas, isu tentang kebocoran soal sudah mulai terdengar. Hal tersebut membuat aparat kepolisian meningkatkan pengamanan distrubusi soal pada hari kedua pelaksanaan ujian.

Dalam pengamanan tersebut Kasat Binmas Polres Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Nurdi Satriadji mengaku lebih memperketat dalam pengamanan distribusi soal.

"Kita turunkan 300 personel, dan setiap 2 anggota polisi mengawal penjemputan dan pengantaran. Kita enggak mau lengah di hari kedua. Di rayon disiagakan anggota untuk menginap," kata Nurdi saat dihubungi, Selasa (15/4/2014).

Ia mengatakan, pengantaran di hari kedua ini memang jauh lebih ketat. Pada hari pertama, hanya seorang polisi yang mengantar. Pengawalan dengan dua petugas kepolisian ini untuk memberikan rasa takut kepada oknum yang mencoba berniat curang.

"Ini manajemen paranoid, untuk menutup celah-celah kecurangan. Kita akan memastikan peluang-peluang naskah tercecer atau dipotong di jala," ujarnya.

Selain itu, di setiap sekolah disiagakan polisi berpakaian preman saat ujian berlangsung. Hal tersebut untuk memantau oknum yang mencoba bermain curang dan kemungkinan terjadinya bocoran soal.

Untuk sistem pengamanan distribusi soal dan Lembar Jawaban Komputer (LJK) Ujian Nasional sudah dilakukan sejak soal ujian di drop, yaitu pada hari Sabtu (12/4/2014) kemarin di setiap rayon.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk di wilayah Jakarta Utara, ada 81 SMA dan 76 SMK dengan 3 rayon, yakni rayon 3 di SMA 13, rayon 4 ada di SMA 75, dan rayon 5 ada di SMA 111 Penjaringan.

Kepala sekolah SMAN 13 Jakarta Utara Noviola Leni yang juga menjabat Ketua Rayon 03 Jakarta Utara, mengatakan, rayon yang ia koordinasi terdiri dari 26 sekolah swasta dan 6 sekolah negeri.

Untuk isu bocoran soal atau kunci jawaban, sampai hari ini belum ditemukan. "Belum ada, ya kan ada pak polisi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com