Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pendidikan Klaim Ujian Nasional SD Tak Akan Mundur

Kompas.com - 17/04/2014, 20:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengatakan pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Daerah (USBD) tetap dapat dilaksanakan sesuai jadwal, yakni 19-21 Mei 2014.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan saat ini, Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI sedang melakukan proses pelelangan pencetakan naskah soal ujian nasional (UN) SD.

"Tidak ada (jadwal) yang mundur. Semua (ujian) masih sesuai jadwal," kata Lasro, saat dihubungi  di Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Lasro mengakui, saat ini, baru pelaksanaan proses lelang pencetakan naskah soal ujian. Meski begitu, lanjut dia, masih ada waktu pencetakan hingga pelaksanaan UN. Oleh karena itu dia meyakini tidak akan ada penundaan jadwal pelaksanaan UN SD.

Dia pun meminta masyarakat, terutama peserta didik dan orangtua murid untuk tidak panik. "Atas seizin Allah, mudah-mudahan semuanya bisa dilaksanakan tepat waktu," kata Lasro.

Pada kesempatan berbeda, Kepala ULP DKI I Dewa Gede Sony Aryawan memperkirakan pemenang lelang sudah dapat ditetapkan pada awal Mei mendatang. Setelah melalui masa sanggah selama lima hari, pemenang lelang dapat langsung melakukan pencetakan naskah soal ujian nasional.

Menurut dia, Dinas Pendidikan DKI memberi jaminan pemenang lelang dapat mencetak naskah sesuai waktu dan ujian nasional tetap terlaksana tanpa kendala.

"Dari pihak Dinas Pendidikannya juga bisa memberi jaminan kalau bisa mencetak naskah cepat. Mudah-mudahan lelangnya mulus, tidak gagal, dan berlangsung lancar. Jadi, anak-anak bisa tetap melaksanakan ujian semua," kata Sony.

Adapun anggaran yang dialokasikan dalam lelang pencetakan naskah soal UN SD sebesar Rp 1,3 miliar. Anggaran itu telah tercantum dalam pengumuman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan di LPSE atau www.sirup.lkpp.go.id.

Perlu diketahui, sejak tahun 2012 lalu, pencetakan naskah soal UN telah menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. Sebelumnya, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Keterlambatan pencetakan naskah soal ujian ini baru pertama kali terjadi di Jakarta.

Pada tahun 2012 lalu, pencetakan naskah soal UN dilakukan oleh PT Balai Pustaka di Pulogadung, Jakarta Timur. Untuk tahun 2013, pencetakan naskah soal ujian dilakukan oleh PT Pura Bharuna Kudus di Jawa Tengah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com