Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan lagi bekerja sama dengan swasta untuk peremajaan pasar tradisional.
”Kami sudah usulkan penyertaan modal pemerintah bagi PD Pasar Jaya sebesar Rp 1 triliun untuk peremajaan pasar. PD Pasar Jaya tidak perlu lagi bekerja sama dengan swasta, kerjakan saja sendiri,” katanya.
Pemprov DKI Jakarta secara bertahap akan meremajakan 47 pasar tradisional yang kondisinya sudah tidak layak. Desain sudah disiapkan, termasuk pasar terpadu yang di atasnya dibangun rumah susun sederhana sewa.
Basuki menginginkan agar pasar yang sudah diremajakan benar-benar ditempati pedagang yang benar-benar membutuhkan. Pembayaran sewa pun diupayakan secara harian agar tidak memberatkan pedagang.
Pengawasan keamanan gedung pasar yang sudah diremajakan juga bakal diperketat. ”(Pengawasan) akan diperketat. Mana boleh pedagang main colok listrik untuk disambung ke sana kemari,” ujar Basuki.
Djangga mengatakan, ke-47 pasar tradisional yang akan diremajakan itu rawan terbakar. Kondisi semua pasar itu rapuh karena berusia lebih dari 20 tahun. Selain itu, sarana pemadam api ringan pun minim. Padahal, sarana ini diperlukan untuk memadamkan api pada kesempatan pertama sebelum api menjalar lebih besar. ”Kami sedang memusatkan perhatian agar tidak ada lagi pasar yang terbakar,” kata Djangga.
Dia tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan situasi saat ini dengan membakar pasar-pasar tradisional. ”Saya perintahkan kepada seluruh pengelola pasar, baik yang diremajakan maupun tidak, harus bersiaga. Paling tidak, menyiapkan alat pemadam api ringan,” kata Djangga. (FRO/A04/NDY/ART)