Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Karyawan Dipecat, Buruh Datangi Balai Patriot Kota Bekasi

Kompas.com - 13/05/2014, 13:42 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia mendatangi Balai Patriot Kota Bekasi, Selasa (13/5/2014). Kedatangan mereka untuk meminta pembelaan dari Pemerintah Kota Bekasi mengenai pemecatan ratusan karyawan di PT. Indo Mitra Pratama.

“Kedatangan kami adalah untuk meminta Pemerintah khususnya Disnaker untuk memfasilitasi dan menyelesaikan permasalahan antara pengusaha dengan buruh. Seperti yang terjadi saat ini ratusan karyawan di perusahaan tempat kami bekerja dipecat,” ujar koordinator aksi, Heru Perdianto di Balai Patriot Kota Bekasi, Selasa (13/05/2014).

Heru mengatakan, PT Indo Mitra Pratama telah melanggar UU No 21 Tahun 2000 Pasal 28 tentang perlindungan hak berorganisasi para buruh. Menurut Heru, para buruh sempat dilarang bergabung dalam perserikatan buruh.

Pada aksi tersebut, buruh menyampaikan lima tuntutan. Pertama, mereka meminta perusahaan memperkerjakan kembali karyawan yang telah dipecat. Kedua, pernyataan penolakan terhadap mutasi 17 karyawan.

Ketiga, membatalkan sistem harian lepas di perusahaan dan menggantinya menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu. Keempat, menuntut upah minimum Kota Bekasi agar sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Banarat. Kelima, menjalankan BPJS ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.

Mengomentari aksi tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi Abdul Iman mengatakan akan menindaklanjuti aduan para buruh tersebut. Pihaknya akan segera melakukan rapat untuk memanggil perusahaan yang bersangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com