Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara santunan dan silaturahim Forum Lembaga Musyawarah Keluarga Jakarta Timur, di GOR Matraman, Jakarta Timur, Jumat (30/5/2014).
"Posisi saya di sini memang sebagai gubernur. Tapi saya perlu meluruskan isu-isu yang beredar. Katanya saya mau menghilangkan sertifikasi guru, tidak ada. Yang benar justru mau kita tambah tunjangannya," kata Jokowi di depan ratusan peserta.
"Terus ada isu operasional RT RW dihapus. Ini tidak benar. Tahun lalu baru kita tambah dari Rp 600 ribu jadi Rp 1,2 juta. Kalau nanti APBD kita meningkat, ya tambah lagi. Logikanya begitu," katanya lagi.
Lebih lanjut, Jokowi meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan isu-isu negatif yang berkembang dalam beberapa hari terakhir. Apalagi, ia menilai isu-isu yang berkembang semakin tidak masuk akal.
"Pak RT dan Pak RW ini kan tokoh, kalau (isu negatif) logikanya tidak masuk akal ya mestinya jangan dipikir. Saya hadir di sini untuk menekankan itu lagi. Kalau sebuah kegiatan sudah berjalan dengan baik, pasti akan kita tingkatkan anggarannya. Kalau belak belok, akan diluruskan," jelas pria asal Solo itu.
"Ketua RT dan Ketua RW kan kerja siang malam untuk ke kelurahan. Hanya diberi uang operasional kecil ya tidak mungkin dihapuskan. Jadi jangan gampang termakan oleh isu yang sekarang produksinya lagi banyak-banyaknya. Saya tidak tahu yang bikin siapa, tapi semakin banyak yang aneh-aneh," tukasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.