Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi "Sapu" Lagi Preman dan Orang-orang "Nongkrong" di Monas

Kompas.com - 27/06/2014, 06:58 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim dari Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar operasi pembersihan preman dan orang-orang yang parkir liar di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis (26/6/2014) malam.

"Bersama Pomdam Jaya, pembersihan ini merupakan upaya cipta kondisi agar nantinya kegiatan masyarakat saat bulan suci Ramadan dapat berjalan lancar," ujar Kepala Subdit Jatanras Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Herri Heryawan, di lokasi operasi, Kamis malam.

Pantauan Kompas.com, sekitar 20 orang polisi memulai penyisiran dari sisi Silang Monas Barat Daya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Terlihat dua truk polisi dan dua mobil Jatanras terlibat operasi tersebut.

Polisi yang bertugas dalam operasi ini mengenakan baju preman tetapi memakai rompi, jaket, dan pelindung badan berwarna hitam dengan tulisan "Jatanras". Mereka tak terlihat membawa senjata, kecuali satu orang petugas yang membawa senapan.

Para petugas menyusuri silang barat daya Monas ke kawasan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI), kemudian bergeser ke sisi Silang Monas Timur lalu memutar melewati halte Transjakarta Gambir 2 dan 1, sampai akhirnya berhenti di sisi Silang Monas Tenggara.

Beberapa orang terjaring operasi, termasuk pengendara motor yang "nongkrong" di depang Gerbang Monas. "Ada apa ini? Saya di sini enggak ngapa-ngapain, Pak," ujar seorang pria yang didekati polisi saat tengah duduk di motornya.

Pria tersebut terlihat bingung saat ditarik polisi dan diminta naik ke truk polisi. "Saya cuma mau parkir motor. Saya mau nganterin motor temen saya si Adit, Pak. Saya disuruh naik sama polisi, ya saya naik aja. Saya memang sering ke sini, dua minggu sekali," kata dia kepada Kompas.com.

Sekelompok pemuda yang memarkir kendaraan di depan pintu gerbang Monas pun ikut jadi sasaran operasi para polisi. "Hei. Hei. Mau kemana? Sini dulu saya bilangin. Kamu ngapain parkir di situ? Mau ngapain? Mau kabur? Ayo ikut," teriak salah satu polisi.

Tiga orang juga dibawa polisi dari sisi tenggara Silang Monas. Di antaranya adalah seorang pria berbadan kekar yang saat dibawa polisi masih mengenakan helm bergambar Hello Kitty. "Saya cuma parkir. Situ salah tangkap. Saya pengunjung!" ucap pria itu kepada petugas yang membawanya.

"Ya terus kalau pengunjung, ngapain parkir di sini? Udah ikut! Jangan ngelawan! Ikut!" ujar polisi yang membawa pria kekar berhelm Hello Kitty itu. Meski terus berusaha melawan, lelaki itu tetap dibawa naik ke truk polisi.

Herry mengatakan operasi ini menyusur empat lokasi di seputaran Monas yang dinilai rawan menjadi tempat preman beraksi. Lokasi itu adalah patung kuda di perempatan Jalan MH Thamrin, Medan Merdeka Barat, Medan Merdeka Selatan, dan Budi Kemuliaan; kawasan IRTI, Stasiun Gambir, serta pintu timur Monas.

Menurut Herry, ada pembagian kelompok yang selama ini "nongkrong" di seputaran Monas. Selain berdasarkan kepentingan, ujar dia, kelompok-kelompok tersebut juga terbagi berdasarkan daerah asal.

"Operasi seperti ini sudah dua kali dilakukan, yaitu Senin dan Kamis pada minggu lalu. Dari itu kami (Jatanras) sudah mengangkut 37 orang," tambah Herry. Dia pun menyatakan mereka yang terjaring selanjutnya akan mendapat pembinaan.

Bila di antara mereka yang diangkut dalam operasi ini terbukti telah melakukan pelanggaran pidana, ujar Herry, akan diproses hukum. "Untuk tindak pidana akan dikenakan sanksi. Kami akan lanjutkan dengan proses hukum dan penegakan hukum," kata Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com