Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Usulkan Penghapusan KJP

Kompas.com - 02/07/2014, 19:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dari Fraksi Partai Demokrat Lucky P Sastrawiria mengusulkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dihapus.

Menurut dia, penggunaan KJP tidak tepat sasaran, dan Dinas Pendidikan DKI sulit mengawasi penyaluran serta penggunaan KJP.

"Lebih baik KJP untuk sekolah negeri dan swasta itu dihentikan. Memangnya KJP itu menjamin siswa pintar? Malah enggak ada manfaatnya," kata Lucky, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Banyaknya temuan KJP ganda dalam laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kata dia, menjadi bukti bahwa tidak ada kontrol yang kuat dalam penerapan KJP. Selain itu, masih banyak ditemukan KJP yang tidak tepat sasaran.

Lebih baik, lanjut dia, anggaran KJP itu dialihkan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan ibu kota.

Pemprov DKI kini sedang mengusulkan penambahan anggaran KJP pada APBD Perubahan 2014, sebesar Rp 700 miliar. Jumlah itu untuk menutupi kebutuhan sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan anggaran dalam APBD 2014 sebesar Rp 723,32 miliar.

Menurut dia, anggaran yang diusulkan ke APBD-P itu lebih baik digunakan untuk mengembangkan pelayanan kesehatan di puskesmas kecamatan dan RSUD DKI.

"Sampai sekarang pelayanan kesehatan masih amburadul. Kalau ada tambahan anggaran dari KJP, bisa mengubah puskemas kecamatan jadi rumah sakit tipe D, ada ruang UGD, rawat inap, ambulans, dan dokter yang bertugas 24 jam," kata dia.

Lucky menambahkan, Biaya Operasional Pendidikan (BOP) untuk sekolah negeri dan swasta perlu tetap dipertahankan. Sebab, sebelumnya Pemprov DKI Jakarta sudah menganggarkan BOP dan menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat.

"Makanya saya menentang BOP dihapus. BOP harus jalan terus untuk sekolah negeri dan swasta, dibantu BOS juga," ujar Lucky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus 'Like-Subscribe' Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Aksi WNI di Kamboja Kendalikan Penipuan Modus "Like-Subscribe" Youtube, Korban Rugi Rp 806 Juta

Megapolitan
Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di 'Dark Web', Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Data Inafis Diduga Diperjualbelikan di "Dark Web", Kompolnas Minta Polri Proteksi Data Lebih Ketat

Megapolitan
Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Usung Marshel Widianto pada Pilkada Tangsel 2024, Gerindra Bakal Beri Pembekalan

Megapolitan
Potret Kondisi Tugu Selamat Datang  Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Potret Kondisi Tugu Selamat Datang Depok Senilai Rp 1,7 Miliar Kini, Dicoret-coret dan Panel Lampunya Dicuri

Megapolitan
Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Saat Staf Hasto Kristiyanto Minta Perlundungan LPSK, Merasa Terancam Usai Digeledah KPK

Megapolitan
Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Akrabnya Gibran dan Heru Budi, Blusukan Bareng di Jakbar-Jakut hingga Bagi-bagi Susu ke Warga

Megapolitan
Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Dua Saksi Tambahan Kasus “Vina Cirebon” Ajukan Permohonan Perlindungan ke LPSK

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan 'Like' dan 'Subscribe' Youtube Rugi Rp 800 Juta

[POPULER JABODETABEK] Alasan Rombongan Tiga Mobil Tak Bayar Makan di Resto Depok | Korban Penipuan "Like" dan "Subscribe" Youtube Rugi Rp 800 Juta

Megapolitan
Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Cara ke Taman Kencana Bogor dari Stasiun Bogor

Megapolitan
Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com