Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Dinilai Tak Serius Benahi Saluran Air

Kompas.com - 08/07/2014, 20:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyaknya genangan banjir yang kemudian menjadi penyebab kemacetan Jakarta pasca hujan deras Senin (7/7/2014) sore kemarin dinilai merupakan dampak dari ketidakseriusan Pemerintah Provinsi DKI dalam membenahi saluran air.

Dinas Pekerjaan Umum dipandang tidak siap mengemban tugas memperceoat pembenahan kota. "Pemprov DKI tidak mengerjakan PR-nya seperti perbaikan menyeluruh saluran air, mulai dari mikro, meso, makro. Saluran air tidak terhubung dengan baik, terputus-putus, tersumbat sampah, dan lumpur," kata pakar tata kota Nirwono Yoga saat dihubungi, Selasa (8/7/2014).

Nirwono pun menyarankan agar Pemprov DKI segera melakukan audit bangunan, audit kavling, dan menyiapkan sumur resapan air di seluruh Jakarta. Tujuannya adalah agar air hujan di setiap kavling tidak langsung dibuang ke jalan.

"Selama ini kan air hujan di setiap kavling langsung dibuang ke jalan raya. Sementara saluran air juga tidak mampu menampung air hujan. Saluran air tidak terhubung dengan baik karena banyak bangunan di atasnya," jelasnya.

Seperti diberitakan, hujan yang mengguyur Jakarta pada Senin sore kemarin menimbulkan kemacetan parah di Ibu Kota pada malam harinya. Kemacetan timbul karena banyaknya genangan air di sejumlah tempat.

Kemacetan parah menyebabkan Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membatalkan acara buka puasa bersama di sebuah masjid di Gandaria, Jakarta Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com