Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan Wisata di Jakarta Naik 200 Persen

Kompas.com - 04/08/2014, 01:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Panjangnya masa libur Lebaran tahun ini membuat angka kunjungan wisata di Jakarta melonjak 200-300 persen dibandingkan masa Lebaran tahun lalu. Wisatawan membanjiri lokasi wisata dan aktivitas wisata, termasuk menumpang bus tingkat wisata keliling Jakarta.

Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Arie Budhiman, Sabtu (2/8), di Jakarta, mengatakan, libur Lebaran kali ini menyambung dengan libur sekolah sehingga terasa lebih panjang. Kondisi ini berimbas pada kunjungan wisata di Jakarta.

”Masa libur Lebaran tahun ini lebih seru karena periode libur sekolah disambung dengan libur Lebaran sehingga waktunya lebih panjang. Selain itu, puncak kunjungan turis di Jakarta memang berkisar bulan Juni hingga Agustus,” katanya.

Meskipun Arie belum menerima angka resmi jumlah wisatawan di tempat wisata berbayar, dipastikan jumlah wisatawan meningkat. ”Dari laporan di lapangan, lonjakan jumlah wisatawan tahun ini mencapai 200-300 persen dibandingkan dengan masa libur Lebaran tahun lalu,” ucapnya.

Tempat tujuan wisata yang populer antara lain Monas, Taman Mini Indonesia Indah, Ancol, dan Taman Margasatwa Ragunan.

Selain itu, ruang publik, seperti Taman Fatahillah, Taman Suropati, Taman Ayodya, Taman Menteng, Waduk Pluit, dan jalur sepeda Kanal Timur di Jakarta Timur, juga ramai dijadikan tempat wisata oleh sebagian warga. Namun, Arie mengatakan, tidak ada kegiatan khusus di ruang terbuka tersebut.

Bus wisata

Kegiatan wisata lain yang juga dibanjiri peminat adalah keliling Jakarta dengan bus tingkat wisata. Bus yang disediakan gratis oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini kebanjiran peminat sejak awal masa libur. ”Kapasitas bus ini tetap, yakni 60 tempat duduk per bus. Ada lima bus yang beroperasi, masing-masing melayani 10 perjalanan per hari pada pukul 09.00-19.00. Sementara animo penumpang sangat luar biasa sehingga di halte-halte terlihat antrean penumpang yang sangat banyak,” tuturnya.

Dia memperkirakan, jumlah peminat bus wisata pada masa libur Lebaran ini melonjak hingga 300 persen dibandingkan dengan hari libur biasa. Untuk melayani penumpang dengan baik, setiap bus hanya menaikturunkan penumpang di 1-2 halte yang berbeda antara satu bus dan bus lain. Saat ini ada sembilan halte yang dilayani bus wisata ini.

Hertika, warga Kampung Rawa, Jakarta Pusat, rela menunggu hingga lebih dari satu jam. Bersama 10 anggota keluarga yang sebagian datang dari Bali, dia menunggu di Halte Balai Kota. ”Tadi saya antre untuk dapat tiket sampai dua kali bus datang baru dapat. Setelah itu, saya tunggu bus datang. Ya, kira-kira sudah 1,5 jam menunggu,” katanya.

Tiket yang dimaksud adalah potongan kertas yang dibagikan kepada calon penumpang saat bus tiba. Tiket gratis ini untuk menghitung jumlah penumpang agar tidak melebihi daya tampung bus. Penumpang yang sudah kebagian tiket akan diangkut oleh bus yang datang berikutnya.

Deti, warga Galur, mengatakan, anak-anaknya tertarik naik bus tingkat ini. ”Kalau saya sudah pernah naik bus tingkat waktu di Jakarta masih ada bus kota tingkat. Dulu penumpangnya penuh dan tidak ada pendinginnya. Sekarang beda, penumpangnya dibatasi dan ada pendingin udara, jadi lebih nyaman,” ucapnya.

Anak-anaknya tertarik untuk merasakan sensasi naik bus tingkat meski rute yang dilalui bukan rute baru bagi mereka.

Aktivitas komunitas

Sementara itu, komunitas @Sketsaku mengadakan kegiatan menggambar sketsa bersama di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (3/8) mulai pukul 15.00. Kegiatan ini terbuka bagi semua orang.

Septian Fajrianto, penggagas komunitas @Sketsaku, menyampaikan, peserta cukup membawa kertas sketsa dan pensil gambar. Bagi yang tertarik bergabung tetapi tidak memiliki peralatan, anggota komunitas telah menyediakannya. ”Ini menjadi semacam animo untuk memancing masyarakat kembali ke taman kota,” ujarnya. (ART/A05)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com