Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre Uji Kir Macetkan Arus di Jalan Raya Cakung Cilincing hingga 3 Km

Kompas.com - 14/08/2014, 11:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Akibat membeludaknya kendaraan yang ingin melakukan pengujian di Balai Pengujian Kendaraan Bermotor Bermotor (PKB) Cilincing, deretan kendaraan mengular di sepanjang Jalan Raya Cakung Cilincing (Cacing). Kemacetan tersebut terjadi sejak Kamis (13/8/2014) pagi hingga siang ini.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, deretan kendaraan yang terkena kemacetan ini mengular sekitar 3 km di sepanjang Jalan Raya Cakung Cilincing hingga Balai PKB Cilincing. Kepadatan di PKB Cilincing sendiri terjadi akibat penutupan dari PKB Kedaung Angke, Jakarta Barat.

Rojak (36), salah seorang pengguna jalan, mengeluhkan hal tersebut. "Macet dari hari Senin kemarin. Parah banget. Sudah ada polisi saja masih macet," keluh Rojak kepada Kompas.com, Kamis.

Kepala Satuan Lalu Lintas Wilayah Jakarta Utara AKBP Darmanto mengatakan, kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Cakung Cilincing terjadi karena jumlah kendaraan yang ingin melakukan uji kir melebihi kapasitas.

"Lokasi pengujian kir kendaraan diperkirakan mampu menampung lebih kurang 200 kendaraan. Namun, yang hadir untuk uji kir lebih kurang 500 unit setiap harinya. Kami Polantas (Jakarta Utara) sudah berupaya untuk kelancaran arus lalu lintas," ujar Darmanto.

Lelly, penguji di Balai PKB Cilincing, mengatakan, sejak  PKB Kedaung Angke ditutup, tempatnya kelimpahan kendaraan yang hendak melakukan uji kir.

Biasanya, kata dia, kuota sehari adalah 120 kendaraan. Sejak ada pelimpahan, dari Senin (11/8/2014), PKB Cilincing melayani 200 kendaraan per hari. Sementara itu, sisa kendaraan yang ingin menguji sudah ditolak sejak pukul 08.00 pagi tadi karena jumlah kendaraan mencapai kuota.

Ia menjelaskan, sejak 4 Agustus lalu, PKB Cilincing mendapat limpahan hingga 350 kendaraan. "Namun, saat itu kami melayani 250 kendaraan. Kalau terus-menerus dipaksakan menerima uji kir, alat kami bisa rusak," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com