Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TK JIS Masih Terima Murid Baru, Ini Penjelasan Kemendikbud

Kompas.com - 19/08/2014, 15:59 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Paudni) melarang Jakarta International School (JIS) menerima murid baru setelah terungkap bahwa lembaga pendidikan itu tidak memiliki izin mendirikan sekolah TK.

Plt Dirjen PAUDNI, Hamid Muhammad mengatakan, JIS memang dilarang menerima siswa di tingkat Early Childhood 1 (EC 1/setingkat playgroup) dan Early Childhood 2 (EC 2/setingkat TK A).

"Melalui SK Dirjen bulan April lalu memang dua tingkat sekolah itu yang ditutup, yaitu EC 1 dan EC 2. Dan sampai saat ini masih tutup," kata Hamid kepada Kompas.com, Selasa (19/8/2014).

Hamid menjelaskan, tingkatan taman kanak-kanak yang dikelola JIS ada tiga, yakni tingkat EC1, EC 2 dan Kindergarten (setingkat TK B). Yang tingkat Kindergarten, kata Hamid, memang tidak ditutup.

Hamid mengatakan, bila ternyata tingkat EC 1 dan EC 2 diam-diam menerima murid baru, JIS bisa dikenai sanksi. "Pasti akan dipanggil lagi dan diberi peringatan. Saat ini mereka masih dalam pengajuan perizinan kembali," katanya.

Dalam keterangan pers JIS, siswa EC 2 (Early Childhood 2) dan KG (Kindergarten) mulai masuk sekolah pada tanggal 2 September 2014.

Sebelumnya diberitakan TK JIS masih beroperasi seperti biasa pada tahun ajaran ini, yaitu 2014/2015. Anggota Dewan Pembina Yayasan JIS, Benardino Vega, mengatakan manajemen JIS tidak menerima murid baru untuk tingkat EC 2, melainkan hanya melanjutkan pendidikan bagi siswa lama. Sementara itu, Kindergarten dan tingkat selanjutnya menerima murid baru seperti biasa.

Pada 21 April lalu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh menyatakan, penutupan TK JIS sudah permanen karena selama ini tak memiliki izin. Karena ditutup, TK tersebut tidak boleh menerima murid baru lagi pada tahun ajaran 2014/2015. [Baca: M Nuh: Penutupan Permanen TK JIS Sudah Final].

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com