Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Dipaksa Merokok, Bapaknya Kesal, Berujung Pembacokan

Kompas.com - 20/08/2014, 06:55 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lelaki paruh baya, Otib (52), ditangkap polisi karena membacok tetangganya, Ahmad Gozali (24). Insiden ini bermula dari kekesalan Otib atas tingkah keponakan Gozali yang memaksa anak Otib merokok.

"Mendengar anaknya dipaksa merokok, Otib kesal dan langsung memukul Al dan teman-temannya sampai beberapa kali," ujar Kapolsek Kebon Jeruk Kompol Slamet, Selasa (19/8/2014) malam. Al (11) adalah keponakan Gozali.

Otib maupun Gozali adalah warga Jalan Soleh RT 03/11, Kelurahan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Pusat. Pembacokan terjadi di rumah Otib, saat Gozali beberapa tetangga lain dan anak-anak mereka menyambangi Otib, untuk meminta klarifikasi atas tindakan kekerasan yang dilakukan Otib kepada anak-anak mereka.

Menurut Slamet, anak Otib merokok diduga dipaksa merokok oleh Alam bersama Sab (10) dan Bad (12). Tak hanya sekali, kata Slamet, Otib memukul dan menampar Al dan teman-temannya. Bahkan, Otib pernah hendak menabrak anak-anak ini dengan sepeda motornya.

Belum diketahui penyebab Otib kemudian kalap dan mengambil golok sepanjang 30 sentimeter lalu membacok membabi-buta orang-orang yang mendatangi rumahnya. Gozali terkena sabetan golok itu karena melindungi salah satu warga lain yang ikut mendatangi rumah Otib.

Gozali mengalami luka bacok di pergelangan lengan kanan dan pinggang kanan. Setelah pembacokan itu, Otib langsung dilumpuhkan oleh orang-orang yang mendatanginya dan diserahkan ke Polsek Kebon Jeruk.

Pada Selasa malam, Otib masih diminta keterangan di Polsek Kebon Jeruk. Dia terancam terjerat pasal 351 Kitab Undang-undang Hukum Pidana tentang penganiayaan. Karena mengakibatkan Gozali terluka, Otib bisa terkena hukuman penjara maksimal dua tahun delapan bulan atau lima tahun, tergantung keparahan luka Gozali yang masih dirawat di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com