Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Yakin Masih Banyak Warga Depok yang Ingin Dipimpin Kadernya Lagi

Kompas.com - 27/08/2014, 11:04 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Ramainya perbincangan warga dunia maya yang menolak Depok kembali dipimpin kader PKS dianggap sebagai masukan. Namun, PKS Depok masih meyakini, banyak warga yang ingin kembali dipimpin oleh mereka.

"Yang enggak mau dipimpin banyak, tetapi masih lebih banyak lagi yang mau dipimpin PKS. Nabi Muhammad juga banyak yang tidak suka, tetapi yang suka beliau lebih banyak lagi kan," kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok Suparyono kepada Kompas.com, Selasa (26/8/2014) malam.

PKS telah merilis tujuh nama yang akan diajukan sebagai calon wali kota untuk maju dalam Pemilukada Depok pada Oktober 2015. Ketujuh orang tersebut adalah Tifatul Sembiring (Menteri Komunikasi dan Informatika), Suparyono (Ketua DPD PKS Depok dan anggota DPRD Depok terpilih), Nur Azizah Tahmid (istri Nur Mahmudi Ismail), Imam Budi Hartono (mantan anggota DPRD Jawa Barat), Sohibul Iman (Wakil Ketua DPR), Sahfan Badri Sampurno (anggota DPR Dapil Bengkulu), dan Idris Abdul Shomad (calon eksternal yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Depok).

Geliat PKS dalam menyongsong Pemilukada Depok pun menimbulkan beragam reaksi dari pengguna Twitter. "Bila Depok masih dipimpin PKS maka akan sulit maju, Pilihlah pemimpin sekaliber Ahok, pasti banyak yg bisa dibenahi di Depok," kicau akun @herrymd.

"Depok jgn dri pks lagi lah walikota nya! Sureeem! #Savedepok," tulis akun @dimasdado.

Ada pula pengguna Twitter yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya kepada Nur Mahmudi Ismail, Wali Kota Depok selama dua periode yang berasal dari PKS. "Nur Mahmudi kemaruk jabatan!" kicau akun @CHOKYPARHAS saat mengomentari salah satu berita Kompas.com.

"2 periode Depok dipimpin Nurmahmudi, kini istrinya dicalonkan sbg penggantinya. Hebat ya PKS," kata akun @nukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com