JAKARTA, KOMPAS.com - Miss World, Miss Universe, Puteri Indonesia, Abang dan None Jakarta. Tugas mereka nyaris serupa, mengenalkan, menjelaskan, dan mempromosikan sesuatu kepada publik agar publik tertarik.
Demikian pula kontes Puteri Bunga di Sentra bunga Rawabelong di Jalan Sulaeman nomor 50, Rawabelong, Jakarta Barat (Jakbar). Kontes yang digelar sejak 2009 ini menjadi bagian dari Festival Bunga Rawabelong yang saat ini berlangsung tanggal 2-4 September 2014.
"Industri bunga dan pariwisata menjadi dua sisi mata uang. Idealnya, satu dengan yang lain saling mendorong, tetapi di banyak daerah di Indonesia, industri bunga masih belum mampu mendorong industri pariwisata seperti yang ada di Jakarta," tutur Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Promosi dan Pemasaran Hortikultura, Mulyadi saat ditemui disela kegiatan penilaian 10 peserta Puteri Bunga, Selasa (2/9/2014).
Sembilan dari 10 perempuan berparas ayu itu adalah Claudia Sarumpaet (22), Prayang Sunny Yulia (23), Santi Rani (20), Alifah Sabrina (19), Aninditha Adyarini (22), Ratih Nirmalasari (22), Arnitha Nabila (20), Gunya Parama Sukaputri (20), dan Nadya Handini WR (21).
Rencananya, Rabu (3/9/2014), istri Wakil Gubernur DKI Jakarta, Veronika Tan, akan menyerahkan hadiah kepada perebut gelar puteri bunga, pemenang lomba melukis anak-anak, pemenang rias model dengan bunga, dan pemenang lomba merangkai bunga di sentra bunga Rawabelong.
Bukan sekadar pesta
Menurut Mulyadi, kegiatan pemilihan Puteri Bunga di sentra bunga Rawabelong sangat mempengaruhi kemajuan industri bunga di Jakarta.
"Kontes Puteri Bunga bukan sekadar pesta, tetapi kerja kerja untuk mendorong industri bunga. Di antara instansi terkait di Jakarta, kami sudah sepakat untuk saling mendorong industri bunga dan industri pariwisata," ucapnya.
Salah satu hasilnya, meningkatnya penjualan bunga di Rawabelong seperti terjadi pada musim Lebaran lalu.
"Persediaan bunga di tingkat grosir, habis pada H-1. Khusus bunga sedap malam saja, pada H-3 sampai Lebaran, nilai bunga yang terjual mencapai Rp 8 miliar," tuturnya.
Menurut dia, pada menjelang Lebaran, harga setangkai bunga sedap malam setangkai, mencapai Rp 5000 - Rp 7500. Setiap hari rata-rata bisa terjual 15.000 tangkai bunga.
Dua instruktur Puteri Bunga yang juga florist, Devi Nurul (38) dan Tuti Syamsuri (42) seperti juga dijelaskan salah satu peserta kontes, Aninditha mengatakan, Puteri Bunga dibekali kemampuan berkomunikasi memikat dengan publik. Oleh karena itu, mereka harus mengenal bermacam bunga yang diperdagangkan, tren perdagangan bunga, tempat tempat dan pembudidayaan bunga di Indonesia dan ASEAN.
"Penting buat mereka tampil sebagai Humas dan pemasar yang piawai untuk sentra bunga di Rawabelong," ujar Tuti.
Bisnis bunga
Siang itu keduanya memberi pengetahuan tentang bisnis bunga dan dekorasi yang mereka geluti sejak tahun 80-an.
Tuti mulai menggeluti bisnis bunga di Rawabelong sejak masih duduk di bangku SMP, di tahun 1988. Tiga tahun setelah menikah dengan suaminya yang juga berbisnis bunga sebagai pemasok bunga, ia membuka usaha florist.
"Bisnis florist saat itu memang manis. Hanya setahun setelah saya membuka usaha florist di rumah sendiri, saya sudah mampu mengkredit Suzuki Carry bak. Empat tahun kemudian, yaitu tahun 1995, jumlah pekerja di florist saya mencapai 17 orang," tutur dia bersemangat.
Mei 1998, kerusuhan di Jakarta membuat usahanya gulung tikar. "Semua pelanggan setia menghilang. Usaha saya bangkrut. Saya kembali ke 'pelukan' (usaha) suami lagi," kenangnya sambil tersenyum.
Tahun 2000, Tuti kembali membuka usahanya. Lima tahun kemudian, omsetnya setiap bulan sudah mencapai lebih dari Rp 300 juta.
Pelanggan tetapnya terutama berasal dari lingkungan pengelola gereja dan kantor. "Kalau untuk perorangan, biasanya tergantung event. Kalau event duka cita dengan bunga berwarna ungu, jambon, dan putih. Kalau event kelahiran bayi dengan bunga jambon dan merah. Kalau event ultah remaja, biasanya remaja puteri, dengan bunga jambon. Kalau ultah pernikahan biasanya dengan bunga berwarna putih dan kuning," jelas Tuti.
Pengetahuan lewat pengalaman seperti itulah yang ia sampaikan kepada para peserta. "Masih ada beberapa pengetahuan dan ketrampilan lain yang saya bagikan kepada mereka seperti bagaimana memilih dan merangkai bunga," lanjut Tuti.
Mulyadi optimis, kehadiran Puteri Bunga akan memelihara semarak sentra bunga di Rawabelong. "Siapapun pemenangnya, Puteri Bunga tahun ini mampu menjalankan pekerjaannya dengan hati riang gembira, menebar senyum," ujar Mulyadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.