Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkiran di Luar Kalibata City Sudah Koordinasi Dishub dan Polsek?

Kompas.com - 03/09/2014, 09:18 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sosialisasi penderekan dan sanksi bagi pelaku parkir sembarangan sudah mulai diberlakukan di Kalibata. Sebab, kawasan Kalibata City dianggap sebagai salah satu wilayah rawan parkir liar yang menyebabkan kemacetan.

Setiap malam, jalan di depan Kalibata City ini disulap menjadi kawasan parkir dadakan. Kawasan parkir ini mengambil badan jalan selebar kira-kira 50 meter dan sepanjang 100 meter.

"Parkir ini sudah ada koordinasinya kok dengan dishub dan polsek, tetapi ya itu, harus sampai sebelum pukul 07.00. Kalau enggak, dikempesin sama dishub," kata Ipan, juru parkir dadakan di Apartemen Kalibata City, kepada Kompas.com, Selasa malam.

Ia juga mengatakan, lahan parkir yang mereka gunakan sebenarnya masih termasuk lahan milik Kalibata City. Adapun sisa jalan (yang tak dipakai untuk parkir) adalah jalan pemerintah alias jalan umum.

"Iya, kalau enggak salah, ini lahan masih punyanya apartemen. Kalau punya pemerintah, hanya yang kecil itu. Lihat saja garis lurus jalannya dari bagian depan sana," kata Ipan sambil menunjuk lebar jalan di dekat pintu masuk Kalibata City.

Jalan di tempat ini memang meluas di bagian tengah, dan kembali menyempit mendekati pintu masuk, ibarat leher botol. Oleh sebab itu, juru parkir ini berpendapat bahwa penggunaan jalan yang melebar dan dianggap masih milik apartemen ini tergantung pada sang empunya lahan, termasuk untuk dijadikan lahan parkir dadakan.

Menanggapi rencana pelaksanaan perda tentang parkir liar, Ipan mengatakan sempat mendengarnya. "Kemarin sih sempat ada warning. Katanya, parkiran mau digusur tanggal 7 besok, tetapi mau diusahain tetap ada sama ketuanya (ketua organisasi). Mungkin disamperin ke dishub-nya," ujar Ipan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com