Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balada Tiang Penyangga Patung Pancoran...

Kompas.com - 07/09/2014, 13:19 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembersihan Patung Pancoran atau Patung Dirgantara sudah memasuki tahap akhir, yaitu pembersihan pada bagian tiang penyangga. Selain gangguan karena cuaca, ulah manusia juga menyumbang masalah untuk tiang penyangga patung ini.

"(Pembersihan) sudah 80 persen, sudah tahap finishing," kata Andia Sumarno, Humas Konservasi Patung Dirgantara kepada Kompas.com, Jumat (5/9/2014). Dia mengatakan pada Sabtu (6/9/2014), proses pembersihan masuk tahap evaluasi oleh tenaga ahli.

Andia mengatakan tiang penyangga dan Patung Pancoran merupakan satu kesatuan cagar budaya. Karenanya, tiang penyangga ini pun harus dibersihkan. Menurut dia, pada bagian tiang ini menempel kotoran dan aneka ganggang.

Bahan beton tiang penyangga, kata Andia, bisa mendapat tempelan spora yang bertebaran di udara. Kelembaban, sinar matahari, dan perubahan suhu, menjadi faktor tumbuhnya ganggang dari spora itu.

Balada tiang penyangga

Sementara itu, tenaga ahli konservatori Bala Konservasi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Hubertus Sadirin, mengatakan banyak ganggang hitam yang tumbuh di patung ini.

Meskipun tak langsung merusak patung, ujar Sadirin, ganggang tersebut membuat patung terlihat hitam dan lama-kelamaan dapat memicu korosi.

Sadirin mengatakan pembersihan ganggang hitam di tiang penyangga Patung Pancoran, dipakai herbisida Diamin. Herbisida ini dioleskan ke seluruh bagian tiang, lalu tiang ditutup selama 24 jam, dan sesudahnya dibersihkan memakai air.

Untuk mencegah spora lain tumbuh sesudah pembersihan ini, tiang penyangga Patung Pancoran akan dilapisi dengan bahan pelapis Masonsil. Bagian-bagian yang sudah terlanjur rusak juga akan diperbaiki terlebih dahulu.

"Tiangnya tidak akan dicat lagi, karena memang dari awal tiang ini tak pernah dicat," kata Sadirin. "Kami hanya menjaga sesuai dengan aslinya."

Kali ini dengan nada yang agak tinggi, Sadirin mengatakan masalah di tiang penyangga bukan hanya spora dan ganggang, melainkan aksi vandalisme.

"Banyak juga yang corat-coret di tiangnya, jadinya kami harus membersihkannya satu-satu," kecam Sadirin. "Semoga ke depannya, masyarakat semakin sadar untuk sama-sama merawat benda-benda cagar budaya ini." harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com