Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, mesin parkir meter yang didatangkan dari Swedia baru datang sekitar pekan ketiga bulan September ini. [Baca: Masuk September, Meteran Parkir di Jalan Sabang Belum Dipasang]
"Maunya minggu ini datang (mesinnya). Tetapi telat datang sampai pekan ketiga mungkin," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (8/9/2014).
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Perparkiran Sunardi Sinaga. [Baca: Berapa Kebocoran Pendapatan Parkir di Jalan Sabang]
Seharusnya, kata Sunardi, mesin parkir itu dipasang pada pekan kedua bulan September. Seraya menunggu proses lelang investasi pengelola parkir meter Jalan Sabang, Dishub DKI akan melakukan uji coba.
Uji coba parkir meter ini akan berlangsung selama tiga bulan. "Saya usahakan pekan ketiga bisa dipasang mesinnya. Pemasangan paling lama 2-3 hari di lapangan," kata Sunardi. [Baca: Juru Parkir Belum Paham Operasikan Alat Meteran Parkir di Jalan Sabang]
Nantinya, 11 mesin parkir akan dipasang di Jalan Sabang. Terdiri dari lima unit di sisi kanan dan enam unit di sisi kiri jalan. Kurang lebih enam CCTV akan memantau program Pemprov DKI di Jalan Sabang dengan posisi masing-masing dua unit di tengah dan sisanya di kedua ujung jalan.
Awalnya, pengendara mobil datang dan memasukkan nomor polisi kendaraan. Kemudian, mesin itu akan mengeluarkan struk yang ditempel ke dasbor masing-masing mobil.
Biaya parkir meter sekitar Rp 4.000- Rp 5.000. Biaya ini sifatnya progresif dan berlaku setiap jam. "Biayanya diatur melalui mesin. Cara membayarnya melalui tap kartu, yang saldonya bisa ditop-up di bank atau tempat lain yang ditentukan," kata Sunardi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.